Retak Belum Sebulan, Padahal K225

Retak Belum Sebulan, Padahal K225

MERBAU MATARAM – Jalan rabat beton yang diklaim dengan spesifikasi K225 di Dusun 02 Desa Lebung Sari, Kecamatan Merbau Mataram menimbulkan perdebatan. Sebab belum sebulan usai dikerjakan sejumlah titik mengalami keretakan meski sudah ditambal sulam.   Diketahui, pembangunan rabat beton itu bersumber dari anggaran Dana Desa (DD) Desa Lebung Sari Tahun Anggaran (TA) 2021 senilai Rp 190.956.445,- dengan ukuran panjang 317,5 meter, kelebaran 2,8 meter dan ketebalan 0,15 meter.   Tak hanya retak, jalan rabat beton itu juga memiliki ketebalan yang bervariasi. Bila mengacu kepada Rencana Anggaran Belanja RAB, ketebalan rabat beton itu seharusnya 0,15 meter. Namun ada yang 0,12 meter dan  0,13 meter. Hal ini juga mengakibatkan kondisi jalan itu bergelombang.   Salah satu warga Desa setempat menyebutkan, kualitas pekerjaan rabat baton itu patut dipertanyakan. Sebab, material jenis semen yang digunakan pada pekerjaan itu tidak sesuai dengan RAB yang sudah ditentukan.   \"Gimana cor betonnya gak pada retak, Lah orang perbandingan adukannya aja semennya 1 sak tapi pasirnya ada yang 6 hingga  7 angkong, retaknya bukan karena panas atau karena tidak disiram air, kalau karena panas itu retaknya, retak seribu. Lah inikan retaknya belah jalan. Ya karena kebanyakan pasir itu,\" Ucapnya sembari meminta identitasnya tidak disebutkan.   Menurutnya, pekerjaan itu seharusnya dari awal direncanakan dengan matang, dari segi manfaatnya kepada masyarakat dan kwalitas pekerjaan yang diutamakan. \"Pekerjaan itu menggunakan DD, ketika dilaksanakan pada pekerjaan fisik dan kwalitas tidak sesuai dengan RAB maka harus jelas pertanggung jawabannya,\" Kata dia.   \"Kalau pekerjaan baru berumur tiga Minggu sudah kondisi seperti itu lalu mau seperti apa jadinya kalau rabat beton itu setelah satu tahun kedepan, mungkin sudah tidak bisa dipergunakan lagi oleh masyarakat. Nah, akhirnya pekerjaan yang menghabiskan DD ratusan juta akan sia-sia kalau kwalitas pekerjaan seperti itu. Kepala Desa sebagai penanggung jawab Anggaran, harus bertanggung jawab dengan persoalan ini,\" Ketusnya.   Terpisah, Kepala Urusan (Kaur) Perencanaan Desa Lebung Sari, Agus menjelaskan, pekerjaan Rabat Baton itu sudah dilaksanakan sesuai dengan PERBUP Lamsel dengan menggunakan Spesifikasi adukan K225, bahkan menurutnya sudah sesuai dengan Perencaan.   \"Pelaksanaan pekerjaan itu sudah sesuai standar PERBUP menggunakan K225 perbandingannya 1 semen, 3 pasir dan 4 batu seplit. Kalau ada  betonnya yang retak itu di bagian doble (penyekat/sambungan) dan itu masih tanggung jawab TPK untuk memperbaiki sebelum ada pemeriksaan. Kalau kita hanya perencanaan dan tahu spesifikasi, \" jelasnya belum lama ini.   Menurut Agus, ia sebagai Kaur perencanaan dengan adanya permasalahan hasil pekerjaan Rabat Baton ini, akan memanggil TPK untuk segera melihat kondisi pekerjaan itu. Apabila memang benar pekerjaan itu ada masalah seperti retak dan lain-lain untuk segera dilakukan perbaikan.   \"Segera akan saya suruh TPK melihat ada kendala-kendala apa dilapangan, kalau ada kendala untuk segera diperbaiki sebelum pemeriksaan. Sebab itu masih tanggung jawab kami,\" Paparnya.   Radar Lamsel sudah menghubungi Kepala Desa Lebung Sari, Komariah. Namun yang bersangkutan belum memberikan statement apapun. Dihubungi ponselnya namun tak digubris, begitu juga dengan pesan WhatsApp yang urung mendapat jawaban meski telah dibaca. (rif)      

Sumber: