Dewan Minta Disdik Data RKB Rusak

Dewan Minta Disdik Data RKB Rusak

KALIANDA – Banyaknya gedung sekolah rusak memantik tanggapan dari Komisi III DPRD Lamsel. Alat kelengkapan dewan yang membidangi infrastruktur kabupaten ini meminta Dinas Pendidikan Lampung Selatan segera bersikap. Itu disampaikan Anggota Komisi III DPRD Lamsel Mohammad Akyas. Legislator asal Jatiagung ini menilai gedung sekolah yang rusak di Kalianda hanya potret kecil buruknya wajah infrastruktur didunia pendidikan. “ Kalianda hanya contoh kecil saja, ada 16 kecamatan lainnya yang juga bernasib serupa. Itulah mengapa kami para anggota dewan kerap memperingatkan eksekutif untuk memprioritaskan e-Pokir hasil dari reses,” ujar Mohammad Akyas kepada Radar Lamsel, Selasa (28/9). Politisi Fraksi PKS DPRD Lamsel ini menilai Dinas Pendidikan seyogyanya dapat bertanggungjawab atas ancaman yang ditimbulkan dari buruknya infrastruktur tersebut. Ia pun mengingatkan para guru untuk waspada agar para murid tak jadi korban reruntuhan atap buluk di sejumlah sekolah. “ Jangan sampai ada korban reruntuhan atap. Malu kabupaten ini jika sampai siswanya tertimpa atap buluk, tak elok. Apalagi kita sebagai gerbang sumatera yang sudah semestinya terus berbenah,” jelasnya. Masih kata Akyas, pihaknya mendesak Disdik untuk mendata jumlah infrastruktur sekolah yang berada dalam naungan Disdik Lamsel. Dengan begitu kata dia maka dapat dipetakan titik koordinat mana saja yang jadi prioritas pembangunan kelak. “ Disdik harus memetakan mana saja infrastruktur yang mengandung bahaya agar cepat masuk skala prioritas pembangunan. Jangan sampai atas kealpaan ini siswa dan guru jadi korban,” tutupnya. Diketahui, gedung sekolah rusak ternyata masih banyak dijumpai di Kalianda. Di satu kecamatan ini saja Ruang Kelas Belajar (RKB) belum benar-benar paripurna, meski lokasinya berada di jantung pemerintahan Kabupaten Lampung Selatan. Akibatnya, guru dan murid dibayangi dua ancaman sekaligus. Selain was-was dengan covid-19, mereka juga dibuat cemas jika sewaktu-waktu atap buluk menghantam secara tiba-tiba. Seperti yang dirasakan oleh pihak SDN 2 Way Urang di Kecamtan Kalianda. Dengan kondisi bangunan sekolah yang sudah sangat memprihatinkan, para guru disekolah itu mengaku selalu khawatir jika sewaktu-waktu bangunan sekolah itu roboh saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Pantauan Radar Lamsel, gedung SDN 2 Way Urang Kalianda memang sudah sepatutnya di lakukan peremajaan. Itu terlihat dari banyaknya kayu penyangga atap gedung yang lapuk serta patah. Bahkan, sebagian plavon ruang kelas di sekolah itu ada yang sudah terlepas, selain itu juga kusen pintu kelas pun mulai rontok termakan binatang rayap. Kepala SDN 2 Way Urang, A. Rifa’i menuturkan, kerusakan sarana pendidikan di sekolah setempat sudah terjadi sejak tahun 2017, namun hingga sekarang belum tersentuh pembangunan. “Kalau diusulkan sudah pernah, bahkan dari kepala sekolah sebelum saya. Padahal, beberapa mantan Kepala Dinas Pendidikan Lamsel sudah pernah meninjaunya, tapi entah kenapa hingga kini belum juga terealisasi pembangunannya,” ujar Rifa’i, kepada Radar Lamsel.    

Sumber: