Pemandu dan Penjaga Wisata Tirta Dibekali Ilmu Penyelamatan Korban Tenggelam
KALIANDA - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lampung Selatan menggelar pelatihan Badan Penyelamatan Wisata Tirta (Balawista) bagi pemandu wisata dan penjaga pantai se- Lampung Selatan, bertempat di Pantai Minang Rua, Desa Kelawi Kecamatan Bakauheni, Rabu (29/9) kemarin. Acara pelatihan yang menghadirkan pemateri dan instruktur dari Tim Basarnas Lampung itu, dibuka oleh Kepala Disparbud Lamsel Rini Ariasih. Dalam sambutannya Rini Ariasih menyampaikan, sektor pariwisata merupakan sektor unggulan di Kabupaten Lampung Selatan. “Kita ketahui, objek wisata di Lampung Selatan terdiri dari wisata pantai, alam dan pegunungan. Terkadang rawan adanya orang tenggelam saat mandi di pantai dan sebagainya, sehingga perlu adanya tim penjagaan dan penyelamatan,” ujar Rini Ariasih. Menurut Rini, tujuan pelatihan balawista ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para pemandu wisata dan penjaga pantai yang selama ini menjaga keselamatan pengunjung di destinasi wisata. Hal ini akan lebih memberikan rasa aman bagi wisatawan di destinasi yang ada di Lampung Selatan khususnya pantai. “Kami (disparbud, red) berharap para relawan balawista terus memberikan pengabdiannya dan bersinergi dengan pemerintah dan pihak terkait lainnya,” harapnya. Sementara itu Kabid Pengembangan Wisata Disparbud Lamsel Syaefudin menuturkan, kegiatan pelatihan balawista ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan relawan keselamatan di destinasi wisata. Sebab, destinasi wisata di Kabupaten Lampung Selatan sebagian besar adalah wisata tirta yaitu daerah pantai dan air terjun. “Mewujudkan sektor pariwisata sebagai unggulan tentu perlu diperhatikan keselamatan pengunjung dan memberikan rasa aman,” ungkap Syaefudin. Dijelaskannya, dalam pelatihan kali ini diikuti peserta sebanyak 50 orang terdiri dari pengelola wisata tirta, dan akan berlangsung selama 2 (dua) hari yakni dari tanggal 29 sampai dengan 30 September 2021. “Untuk pemateri seperti biasanya kami mengundang tim pelatih dari Basarnas Lampung. Para peserta bukan hanya dari pengelola pantai saja, tetapi juga pengelola wisata air seperti kolam pemandian dan wisata air terjun,” jelasnya. Dia menambahkan, dalam pelatihan tersebut peserta akan dibekali ilmu tentang teknik pertolongan pertama pada korban tenggelam atau kecelakaan di air. “Kami berharap dari pelatihan ini bisa menghasilkan tim khusus pertolongan korban tenggelam, atau tim badan penyelamat wisata tirta Lampung Selatan. Sampai saat ini baru terdapat 15 orang hasil pelatihan yang sudah bisa memberikan materi bahkan menjadi instruktur yang terbagi dalam dua kelompok besar yakni darat dan laut,” pungkasnya. (Iwn)
Sumber: