Cari Pekerjaan di Jawa, Pembuat KTP Meningkat
SIDOMULYO – Usai liburan hari raya Idul Fitri, pembuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) di Kecamatan Sidomulyo meningkat. Sebagian besar pembuat KTP itu digunakan untuk mencari pekerjaan diluar Lampung. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, tak kurang dari 100 orang perhari mendatangi kantor kecamatan setempat untuk membuat kartu identitas tersebut. Kasi Pemerintahan Kecamatan Sidomulyo Abadi, S.E, mengatakan, para pembuat KTP mayoritas akan meninggalkan Sidomulyo guna mengadu nasib di Pulau Jawa. “Hampir 80 persen pembuat KTP untuk keperluan kerja di Jawa,” kata dia kepada Radar Lamsel, Selasa (12/7). Abadi mengatakan, pasca libur lebaran jumlah warga yang tercatat untuk pembuatan KTP sekitar 100 orang per harinya. “Sejak Senin kemarin staff kecamatan sudah mulai sibuk melayani masyarakat untuk membuat KTP,” kata dia. Lebih lanjut Abadi mengatakan, tujuan masyarakat membuat KTP untuk dipergunakan sebagai syarat melamar kerja. Selain sebagai identitas KTP juga merupakan bukti masyarakat yang patuh terhadap aturan negara. “Untuk memasuki Pulau Jawa harus ada identitas diri, terlebih jika melamar pekerjaan,” ujarnya. Selain didominasi para pelamar pekerjaan, ada pula masyarakat yang membuat KTP untuk keperluan lainnya, seperti persyaratan membuat SIM, persyaratan Kuliah dan yang baru lulus sekolah. “Tapi umumnya didominasi oleh masyarakat yang akan mengadu nasib di Pulau Jawa,” ujar ayah dua orang anak ini. Pembuatan KTP sambung dia, diperkirakan selesai dalam jangka tiga hari. Karena pembuatannya diserahkan ke Disdukcapil Kabupaten Lamsel. “Secepatnya tiga hari, dikhawatirkan ada antrian berkas di Disdukcapil. Namun jika masyarakat ingin langsung membuat disana itupun tidak masalah,” imbuhnya. Sementara itu Sugeng (30) warga Bandardalam ini mengakui jika dirinya membuat KTP untuk melamar pekerjaan diluar Lampung. “Untuk persyaratan melamar pekerjaan,” ujar pri bertopi ini. Sugeng mengatakan jika dirinya ingin mengadu nasib diluar Lampung, terlebih banyak kerabatnya yang sudah memiliki pekerjaan tetap diluar sana. “Meninggalkan Sidomulyo tentu berat, namun apasalahnya jika ingin merantau,” pungkasnya. (ver)
Sumber: