Komisi III Tandai Proyek Buruk di Candipuro

Komisi III Tandai Proyek Buruk di Candipuro

CANDIPURO – Komisi III DPRD Lampung Selatan dibuat meradang usai melihat hasil pekerjaan proyek pembangunan ruas jalan di Kecamatan Candipuro penghubung Desa Bumi Jaya dengan Desa Titiwangi. Anggota Komisi III DPRD Lamsel Mohammad Akyas mengatakan bahwa kualitas dari pekerjaan yang dananya bersumber dari DAK Penugasan Kabupaten Lampung Selatan ini, asal jadi. Imbasnya, sejumlah titik hotmix dan coran pada proyek tersebut tak sesuai spesifikasi. “ Nggak sesuai spek. Dinas PUPR harus turun tangan menegur rekanan, sebab jika dibiarkan begini terus, lagi-lagi rakyat yang dirugikan. Lihat saja aspal dan coran ditepi jalan yang rentan seperti keripik,” ketus Legislator Fraksi PKS itu, Kamis (7/10). Kias begitu sapaannya mengatakan bahwa proyek pembangunan tersebut mulai menuai sorotan publik. Itu tergambar dari laporan warga yang diterimanya. “ Laporan yang saya terima proyek ini belum PHO itu artinya masih tanggungjawab rekanan. Kalau informasi yang masuk proyek pembangunan ini menelan biaya Rp 2.122.232.495.67,- dengan durasi 120 hari waktu pelaksanaan,” jelasnya. Selain rehabilitasi jalan kegiatan peningkatan jalan dan jembatan itu banyak dicibir warga Candipuro. Sebab, ruas jalan tersebut sudah lama tak tersentuh perbaikan. “ Wajar kalau warga protes karena jalan itu sudah lama sekali tidak diperbaiki. Giliran diperbaiki kok kualitasnya begitu, rekanan harus bertanggungjawab atas hal ini,” tegasnya. Lalu apa tindakan Komisi III DPRD Lamsel melihat hasil kerja rekanan pada ruas jalan tersebut? Politisi dari Fraksi PKS ini menegaskan bakal berkoordinasi dengan Komisi yang membidangi urusan infrastruktur kabupaten ini. “ Segara kita agendakan untuk menyikapi kekecewaan masyarakat. Komisi III sebagai wakil rakyat tentu tak boleh diam saja dan harus berpihak kepada rakyat, bila perlu kita panggil rekanannya secepat mungkin,” tanadasnya. Sejumlah pengendara mengungkapkan kekecewaannya usai melintasi jalan tersebut. Meski sudah diperbaiki, mereka kecewa lantaran kualitas pekerjaan yang jauh dari kata ideal. “ Kami terus terang kecewa, sudah lama menunggu perbaikan tapi giliran diperbaiki kok seperti ini kualitasnya. Kami ingin apa yang dibangun dengan uang rakyat jangan sampai membuat rakyat kecewa, Rp 2 miliar lebih bukan uang sedikit harusnya dengan uang sebesar itu kualitasnya diutamakan,” ucap pengendara motor yang mengaku bernama Sumarsono (45). Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari Dinas PUPR Lampung Selatan apakah sudah menerima PHO atas pekerjaan itu atau belum. (red)  

Sumber: