Siap Muktamar Sejak 2020

Siap Muktamar Sejak 2020

Pelaksanaan Muktamar ke-34 Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang akan digelar 23 hingga 25 Desember mendatang dipastikan akan digelar dengan penerapan protokol Kesehatan yang ketat.   Hal ini disampaikan Ketua tim penyiapan mukhtamar NU ke 34 M Imam Aziz yang ditemui Senin (11/10) di Mahan Agung Rumah Dinas Gubernur Lampung usai melakukan audensi bersama Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.   Menurut Imam, saat ini PBNU dan pengurus wilayah NU melihat kondisi real di lapangan untuk menyiapkan Kegiatan muktamar NU. Pihaknya masih pada beberapa pilihan juga beberapa tempat yang di survei dan nanti finalisasi nya setelah diputuskan oleh pengurus pusat NU.   \"Insyaallah Minggu ini di putuskan baru setelah itu kita terjun lagi ke Lampung untuk memastikan detailnya karena penyelenggaraan nya tanggal 23-25 Desember jadi harus gerak cepat,\" beber Imam.   Dia menambahkan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi juga memberikan saran agar kegiatan berjalan lancar. Seperti penerapan protokol Kesehatan dengan ketat harus dilakukan.   \"Tadi Pak gubernur sudah memberikan saran agar prokes perlu dipertimbangkan betul apapun yang direkomendasikan oleh satgas Covid-19 baik pusat maupun daerah harus tetap di taati. Untuk itu kita tetap siapkan, dan semoga nanti saat pelaksanaan level PPKMĀ  kita sudah level 1 dan semoga bisa 0 kasus,\" tambahnya.   Beberapa skenario juga disiapkan. Mulai dengan kegiatan minimalis dengan perserta sepertiga dari normal perserta 1500-2000 orang, kemudian yang kedua medium 3500 orang dan maksimal 5000 orang. \"Tapi nanti itu belum diputuskan, nanti akan diputuskan segera,\" tambahnya.   Di tambahkan Ketua PWNU Provinsi Lampung, Mohammad Mukri, Provinsi Lampung siap menyelenggarakan dengan memenuhi protokol kesehatan Covid-19.   \"Prinsipnya sejak dari tahun 2020 Lampung sudah siap hanya karena ada Covid-19 ini kalau diselenggarakan tanggal 23-25 Desember, tentu penyelenggaraan pola nya berbeda seperti yang disampaikan mungkin nanti hybrid gabungan antara offline dan online. Yang jelas penggunaan protokol kesehatan akan diterapkan dengan ketat dalam kegiatan ini,\" jelas Mukri. (rnn)

Sumber: