Rakyat Mengeluh, Komisi III Malah ke Bandung

Rakyat Mengeluh, Komisi III Malah ke Bandung

KALIANDA – Kredibilitas Komisi III DPRD Lampung Selatan sedang dipertaruhkan. Ditengah keluhan masyarakat Candipuro yang kecewa atas kualitas pembangunan jalan Bumijaya – Titiwangi, Komisi III justru kunjungan kerja (kunker) ke Bandung, Jawa Barat. Alih-alih turun mengecek kondisi jalan baru yang buruk, Komisi III justru terbang ke Bandung. Sikap alat kelengkapan dewan yang membidangi infrastruktur ini, berbanding terbalik dengan keluhan masyarakat yang justru ingin mereka hadir di tengah ketidakberesan pekerjaan rekanan. Saat dikonfirmasi, Ketua Komisi III DPRD Lamsel, Rosdiana tidak menampik, jika banyak keluhan masyarakat persoalan buruknya kualitas proyek insfrastruktur di wilayah Kecamatan Candipuro. Namun, pihaknya berjanji akan segera mengagendakan untuk meninjau ke lapangan terkait persoalan tersebut. “Akan segera kita rapatkan bersama seluruh Komisi III DPRD. Setelah itu kami akan tinjau ke lapangan. Tapi, setelah kami pulang dari kunker. Ini semua Komisi sedang kunker ke Bandung,” ucap Rosdiana saat dikonfirmasi via sambungan telepon, Selasa (12/10) kemarin. Sementara Anggota Komisi III DPRD Lamsel, Jenggis Khan Haikal menuturkan, pihaknya telah beberapa kali membaca pemberitaan di media soal buruknya kualitas pekerjaan ruas jalan infrastruktur di wilayah tersebut. Namun, untuk melakukan tinjauan langsung ke lapangan dirinya memiliki keterbatasan karena hanya sebagai anggota. “Tapi, intinya Komisi III tidak akan tinggal diam mendengar keluhan masyarakat itu. Tapi, kita kan punya Ketua di Komisi III ini. Nanti, akan segera kami sampaikan kepada beliau. Tentunya kami harus melakukan koordinasi dulu dengan ketua baru bisa bertindak. Kalau kata beliau terjun kita terjun,” ungkap Jenggis via sambungan telepon, kemarin. Meski demikian, lanjut Jenggis, menurut pandangan pribadinya semestinya Komisi III bisa hadir langsung ditengah persoalan tersebut. Terlebih, pembangunan infrastruktur merupakan kebutuhan masyarakat yang harus betul-betul berkualitas baik. “Apalagi ini nilainya cukup besar. Jangan sampai masyarakat yang dirugikan akibat adanya pembangunan itu. Uang yang digunakan ini adalah uang APBD yang juga milik rakyat. Jadi tidak ada alasan untuk pekerjaan itu tidak bagus,” lanjutnya. Disamping itu, pihaknya bakal merekomendasikan hal itu kepada Dinas PUPR. Agar, OPD yang menangani urusan tersebut tidak menerima pekerjaan jika tidak sesuai dengan kontrak yang dibuat. “Kalau memang volume, spesifikasinya tidak sesuai kami minta jangan diterima oleh Dinas PUPR. Karena akan merekomendasikan hal itu jika benar-benar kedapatan pekerjaan itu buruk. Agar masyarakat yang membutuhkan itu tidak merasa dirugikan,” pungkasnya. Sebelumnya diberitakan, Komisi III DPRD Lampung Selatan jadi sorotan. Alat kelengkapan dewan yang membidangi urusan infrastruktur dan pembangunan kabupaten ini terkesan membiarkan buruknya kualitas pengerjaan jalan Bumijaya – Titiwangi, Kecamatan Candipuro. Proyek dengan nilai miliaran rupiah itu membuat publik Candipuro kecewa. Musababnya, banyak ditemui keretakan disejumlah titik. Ketidakhadiran Komisi III melihat kondisi tersebut ditengarai memicu sikap dari tokoh masyarakat setempat. Tokoh masyarakat Desa Bumijaya, Kecamatan Candipuro Ali Nurdin mendesak Komisi III DPRD Lampung Selatan untuk tidak diam saja atas buruknya kualitas pembangunan jalan ruas Bumijaya – Titiwangi. “ Komisi III harus turun tangan, jangan sampai keluhan masyarakat atas jalan tersebut terkesan dibiarkan. Sebab masyarakat berharap kualitas pembangunan dikedepankan, sudah lama jalan itu tak tersentuh perbaikan tapi pas dapat perbaikan hasilnya mengecewakan,” ucap Ali Nurdin. (idh)  

Sumber: