Pilkades Tidak Libur Buat Pemilih Bimbang
NATAR - Sejumlah Panitia Pemilihan kepala desa (Pilkades) di Kecamatan Natar tidak yakin partisipasi pemilih akan mencapai 90 persen, apalagi pencoblosan pada 28 Oktober nanti dilakukan saat hari kerja ditambah suasana Covid 19 yang masih berlangsung. Itu disampaikan Panitia Pilkades Kalisari Santo bahwa tingkat partisipasi pemilih didesanya paling tinggi 80 persen itupun karena beberapa faktor salah satunya saat hari pencoblosan diliburkan. \"Kalau pilpres atau pilgub kan diliburkan saat nyoblos, jadi wajar partisipasinya lebih dari 80 persen,\" ungkapnya kepada Radar Lamsel, Senin (25/10). Menurutnya, mayoritas pemilih di Desa Kalisari adalah petani dan pekerja baik itu diperusahaan swasta maupun di instansi pemerintahan sehingga sulit jika harus meninggalkan pekerjaannya untuk mencoblos. \"Kemungkinan 70 persen dari 5.000an DPT (Daftar Pemilih Tetap) bisa menggunakan hak pilihnya,\" ucapnya. Ia menilai akan sulit jika harus memaksa masyarakat yang bekerja untuk ikut mencoblos, apalagi yang bekerja di Bandar Lampung. \"Banyak juga yang tinggal aja di Kalisari, kerjanya di Bandar Lampung jadi kurang peduli dengan pilkades,\" tuturnya. Meski demikian, ia bersama rekan panitia lainnya tetap berupaya agar partisipasi pemilih mencapai 90 persen. \"Sosialisasi dari pintu kepintu kami lakukan bahkan setiap pertemuan kami sampaikan agenda pilkades ini,\" terangnya. Sementara itu, Camat Natar Rendy Eko membenarkan tidak adanya libur saat hari pencoblosan. \"Memang sudah diprediksi panitia akan kesulitan mengajak masyararakat ikut mencoblos karena hari kerja, utamanya wilayah yang berada di pinggir jalan lintas,\" terangnya. Sehingga sambung dia, pihaknya akan berusaha menyurati semua perusahaan yang agar memberi izin kepada karyawannya yang mendapat undangan Pilkades. (kms)
Sumber: