Pembagian Insentif Nakes Sragi Dituding Tak Adil

Pembagian Insentif Nakes Sragi Dituding Tak Adil

SRAGI – Tenaga kesehatan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Sragi  menilai pembagian insentif tenaga kesehatan Covid-19 tak adil. Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Sragi, Muhammad Ali dinilai sepihak dalam pembagian instif tenaga kesehatan Covid-19. Salah satu narasumber Radar Lamsel mengatakan, pembagian insentif tenaga kesehata dibagi 60 : 40.  Bagian 60 persen uang insentif untuk seluruh tenaga kesehatan, dan 40 persen khusus untuk tim tarcing dang survelen sebanyak lima orang. “Dari Januari puskesmas mendapat insentif nakes Covid-19 sebesar Rp 70 juta. Tapi pembagiannya ditentukan oleh kepala puskes yang tidak masuk akal,” kata narasumber yang tak mau menyebutkan namanya itu, Selasa (26/10) kemarin. Padahal kata dia, selain mendapat insentif Covid-19. Lima orang yang menjadi tim survelens ini telah mendapat dana box. Kemudian mereka juga telah dibebas tugas di puskesmas. Namun tetap mendapat jasa pelayananan (Jaspel). “Selain itu sudah kebagian 40 persen insentif Covid-19, mereka juga ikut kebagian yang dari 60 persen itu juga karena 60 persen itu dibagi ke seluruh tenaga kesehatan sekitar 70 orang,” sambungnya. Bahkan ia menuturkan, untuk tenaga kesehatan di luar tim tracer dengan kelas di atas perawat dan bidan hanya mendapat insentif covid-19 hanya sebesar Rp 400 ribu selama enam bulan. “Ya ada tenaga kesehatan yang sudah di atas bidan dan perawat, hanya mendapat uang insentif sebesar Rp 400 ribu,” ucapnya. Sementara itu Plt. Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Sragi, Muhammad Ali menampik tudingan tersebut. Menurutnya pembangian insentif tersebut sudah dilakukan dengan adil sesuai dengan tupoksinya. Ia juga mengamini untuk periode Januari hingga Juni puskesmas hanya mendapat insentif tenaga kesehatan Covid-19 hanya sebesar Rp 70 juta. Sayangnya ia tak merincikan besaran pembagian insentif untuk tenaga kesehatannya itu. Bahkan ia juga tak mau menyebutkan berapa besaran insentif yang ia terima. “Sudah adil dan sesuai tupoksinya semuanya kebagian bahkan OB pun kebagian walau hanya Rp 250 ribu. Kalau tim tracer mendapat lebih besar itu sudah sesuai karena meraka yang keliling dan tanggung jawabnya besar. Kalau besarannya saya tidak tahu, karena yang mengelola itu Staf TU,” pungkasnya. (vid)

Sumber: