Mungkinkah Guruku Menyaksikan: Pemuda Harapan Menuju Indonesia Gemilang Tahun 2045

Mungkinkah Guruku Menyaksikan: Pemuda Harapan Menuju Indonesia Gemilang Tahun 2045

Oleh: Sakwan, M. Pd Kepala SMPN 1 Kalianda, Lampung Selatan Praktisi Pendidikan Savana Centre Provinsi Lampung     Selamat Para Pemuda. Decak kekaguman padamu. Kekaguman itu buktikan dengan prestasi dan karya nyata. Menapak tahun ke-2045 yang akan datang  karya bakti itu akan terbuktikah? Peringatan Hari Pemuda 2021 ke-93 bertemakan bersatu dan bangkit tentunya berbagai lapisan masyarakat terutama para pemuda menginginkan kehidupan yang lebih baik dan mapan serta mandiri di kemudian hari.   Nasib Indonesia di masa depan ada di tangan kalian, para pemuda Indonesia. Upaya meningkatkan kemajuan berbagai sektor bidang yang membuat Indonesia semakin tumbuh, menjadi harapan besar bagi setiap individu dan kelompok diseantero negeri ini. Kekayaan tak ada duanya di bumi ini, Indonesia memiliki keunikan yaitu masyarakatnya yang multikultural.   Menurut Lawrence Blum (2018:321) multikultural adalah suatu keyakinan dalam bentuk ideologi untuk bisa menerima perbedaan agama, politik, etnis, dan perbedaan lainnya, baik dilakukan secara individu atau dalam kelompok sosial tertentu.   Perbedaan dan keunikan tersebut selama ini terjaga dan sudah teruji. Hal ini membuktikan dan bagian karya para pemuda untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa dalam naungan negara kesatuan Republik Indonesia. Untuk menyatukan masyarakat multikultural ini, Indonesia telah memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang diabadikan pada lambang negara Pancasila. Semboyan inilah yang kita implementasikan dalam kehidupan berbangsa untuk penyatuan atas segala perbedaan yang ada di Indonesia. Implemetasi dalam semua tataran dan elemen tentunya kita akan mendapatkan kehidupan yang tentram dan terhindar dari konflik yang diakibatkan oleh perbedaan ras, suku, dan agama serta perbedaan lainnya.   Lalu apa yang dapat pemuda kekinian lakukan? Untuk menjawabnya, dari terminalogi pendidik, minimal ada 4 kunci untuk menjadi pemuda siap bersaing, mapan dan mandiri, yaitu pemuda berkompetensi, berkarakter, berpendidikan, dan berprofil pelajar/pemuda Pancasila.   Pemuda Berkompetensi dan Berkarakter Berkompetensi berasal dari kata dasar kompetensi. Berkompetensi memiliki arti dalam kelas verba atau kata kerja sehingga berkompetensi dapat menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya (KBBI:2016). Sedangkan karakter atau watak adalah sifat batin yang memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya.   Karakter dan kompetensi modal pemuda menjadi sosok berintegritas. Pemuda Indonesia sudah seharusnya memiliki integritas tinggi. Berkompetensi dan berkarakter akan menjadi indikator dalam persaingan peradaban. Pemuda yang memiliki kompetensi dan berkarakter setiap ide, pemikiran dan gerakannya akan selalu diperhatikan, diperhitungkan dan diprioritaskan. Untuk membentuk potret pemuda berkompetensi dan berkarakter penguasaan knowladge, teknologi, sensitivitas adaptasi, dan pengalaman merupakan rambu-rambu yang harus ditumbuhkembangan sejak dini. Keberhasilan prosesisasi jati diri dan powerfull menjalankan pendewasaan diri dan penguasaan pengetahuan modal utama dalam diri pemuda. Hal ini, harus dimulai sejak sekarang sampai kematangan untuk terjun di gelanggang realita kehidupan nyata.   Pemuda Berpendidikan Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran dan pelatihan. Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Sedangkan pengertian pendidikan menurut H. Horne, adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia. Dari beberapa pengertian pendidikan menurut ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain. Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang atau pemuda yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita--pemuda untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.   Berprofil Pancasila Pemuda berprofil Pancasila memiliki enam ciri utama yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Profil ini menyatu dalam jiwa pemuda dan diimplementasikan dalam pola pikir, pola prilaku dan pola gerak/kerja.   Dengan dimiliki oleh para pemuda kekinian hal-hal di atas, keyakinan bahwa negara Indonesia dapat keluar dari permasalahan yang telah ada seperti masalah kemiskinan teratasi, daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar Indonesia) berkurang, korupsi tidak lagi merajalela, kecukupan pada pangan dan sandang, meratanya akses pendidikan, lapangan pekerjaan bertambah dan tingkat pengangguran semakin rendah. Untuk membangun kondisi tersebut apa yang perlu dipersiapkan dari sekarang dan harus dilakukan secara konsisten agar pembentukan harapan menjadi rampung di tahun 2045 dan seterusnya.   Dimulai dari bersatunya suatu masyarakat dalam pandangan yang sama untuk menyetarakan, tidak membeda-bedakan antar individu. Hal terpenting cara anak muda menyumbangkan langkah positif untuk membangun negeri ini. Untuk mendukung hal tersebut diperlukan pemikiran terbuka. Pemikiran saling menghargai, dan memerdekakan semua ide anak bangsa. Kita mampu untuk melihat suatu permasalahan dengan sudut pandang yang berbeda, tapi kebermaknaannya menglobal untuk kepentingan bersama.   Dengan membangun pilar pendidikan, peradaban dan universal kebangsaan, kemudahan untuk mengubah keadaan Indonesia yang lebih baik akan menjadi nyata. Apalagi banyak pihak dari pemerintahani maupun swasta mau memberikan dukungan kepada anak bangsanya yang memiliki kompetensi pada bidang tertentu untuk terus mengembangkan bakatnya. Terlepas dari semua ini, kita semua pasti berharap bahwa Indonesia kedepannya menjadi Indonesia yang lebih baik, serta banyak lahirnya masyarakat sejahtera atas bakti dan karya para pemudanya. Semoga. (*)                  

Sumber: