Pemkab Kebut Agrowisata Topang BHC, Pemprov Lebarkan Jalan Kotabaru
KALIANDA - Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto berkomitmen secara serius mengembangkan sektor pariwisata di daerahnya. Terlebih, pembangunan megaproyek Bakauheni Harbour City (BHC) di kawasan wisata Menara Siger, Kecamatan Bakauheni, baru saja dimulai, Rabu (27/20) lalu. Nanang menyadari, keberadaan Proyek Strategis Nasional (PSN) BHC itu harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerahnya. Oleh karena itu, keberadaan BHC mesti ditopang dengan berbagai wisata alternatif sebagai pilihan. Ini pula alasannya, Bupati Nanang terus mengebut pembangunan agrowisata sebagai wahana hiburan baru demi meningkatkan perekonomian masyarakat Lampung Selatan. Disela kesibukannya, Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto secara intensif melakukan peninjauan lokasi agrowisata yang berada di areal GOR Way Handak Kalianda itu. Bersama sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Bupati Nanang ingin memastikan pembangunan agrowisata berjalan lancar sesuai dengan perencanaan. \"Jadi nanti Kota Kalianda ini akan memiliki satu lagi tempat wisata untuk masyarakat umum, yaitu agrowisata. Nanti semua masyarakat dapat menikmatinya,” ujar Nanang Ermanto disela-sela meninjau progres pembangunan agrowisata tersebut, Jumat (29/10) pekan lalu. Nanang berharap, wahana wisata baru yang diciptakan bisa segera rampung. Sehingga, mampu membangkitkan perekonomian masyarakat khususnya di wilayah Kota Kalianda. “Insya Allah, pembangunan agrowisata ini akan selesai pada tahun 2022 mendatang. Dan bisa langsung dibuka untuk masyarakat Lampung Selatan,” kata Nanang. Lebih lanjut Nanang menyampaikan, di lokasi agrowisata tersebut nantinya akan banyak dibangun sarana untuk wisata yang bisa dinikmati masyarakat. Seperti kolam renang, kios penjualan ikan, embung, serta tempat pembibitan tanaman buah-buahan. Sehingga masyarakat yang datang berkunjung akan betah berlama-lama. “Selain untuk tempat bersantai masyarakat yang berkunjung, di agrowisata ini masyarakat juga bisa mendapat edukasi dengan melihat pembibitan tanaman buah-buahan dan dapat membeli ikan segar di sentra penjualan ikan yang ada,” tandasnya. Sementara di Jatiagung, akses menuju Kota Baru Lampung bergairah kembali setelah sempat mangkrak seiring dengan moratorium pembangunan gedung yaang diberlakukan pemerintah pusat, pembangunan di kawasan ini sempat terhenti. Terlebih di awal 2019 ketika Covid-19 melanda yang membuat berbagai anggaran di-refocusing ke penanganan pandemi tersebut. Namun kawasan ini terlanjur berkembang. Setidaknya kini ada 16 perumahan baru tumbuh seiring operasionaal Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang tak jauh dari kawasan ini. Melihat kondisi itu, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memutuskan untuk membangun kembali jalan di kawasan ini dengan memperlembar jalan dari semula 3 meter menjadi 6,75 meter. \"Kawasan ini makin strategis setelah Jalan Tol Trans Sumatera Beroperasi, karena menjadi akses bagi warga sekitar menuju jalan tol dan Bandar Lampung,\" kata Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung, Febriza Levi Sukmana. Pada tahap awal, pelebaran jalan di kawasan ini dimulai dari Desa Gedung Harapan, Kecamatan Jati Agung, sepanjang 895 meter. Ruas ini merupakan bagian dari Simpang Korpri-Purwotani yang menjadi akses warga menuju Kota Baru dan Bumi Perkemahan. Sejak awal perencanaan, jalan di kawasan ini dibuat dua jalur. Selain menjadi akses menuju Kota Baru Lampung, jalur ini menjadi alternatif bagi warga Lampung Timur dari Sukadana dan menuju arah Jalan Ir. Sutami Pugung Raharjo. Selain itu, menjadi akses warga yang ingin ke Metro dan menuju Rumah Sakit Umun Daerah (RSUD) Bandar Negeri Husada, Kota Baru. Semula, Pemprov Lampung membangun jalan ini masing-masing jalur selebar 3 meter. Namun seiring peningkatan penduduk yang pindah ke kawasan ini, jalan diperlebar hingga 6,75 meter. \"Posisi pelebaran jalan ini persis di tengah-tengah dari Kota Baru ke Bandar Lampung yakni 8 kilometer ke arah Kota Baru dan 8 kilometer ke perbatasan Bandar Lampung,\" kata Levi seperti dikutip dari Dinas BMBK Lampung. Pengaspalan jalan ini ditargetkan rampung akhir November 2021. Saat ini jalan dibangun di Koridor 4 jalan provinsi itu ditutup satu jalur. Pembangunan jalan ini, menurut Ishadi Hanafi, Kepala Desa Gedung Harapan terpilih, membuat kawasan ini menggeliat. Dia mencontohkan harga tanah yang semula Rp2 juta per rante, kini menjadi Rp500 ribu per meter dan Rp300 meter bila jauh dari jalan. Wilayah ini dikenal sebagai daerah penghasil singkong dan jagung. \"Pelebaran jalan ini akan membuat kawasan ini hidup karena dekat dengan Bandar Lampung dan jalan tol. Sekarang ada 16 titik perumahan baru dibangun di kawasan ini,\" kata Amiruddin yang lahir dan besar di kawasan ini. (idh/kms)
Sumber: