Lansia Meninggal, Keluarga: Bukan Karena Vaksin

Lansia Meninggal, Keluarga: Bukan Karena Vaksin

    PALAS – Penyebab meninggalnya Yatinem (81) lansia asal Dusun Banjar Sari, Desa Bangunan, Kecamatan Palas setelah menirima suntikan vaskin hingga saat ini masih mengambang. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Rawat Jalan Kecamatan Palas sampai hari kedua meninggalnya Yatinem, juga masih menunggu penyelidikan dari tim Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI). Kepala UPT Puskesmas Rawat Jalan Kecamatan Palas, Yasir  menceritakan,  Yatinem mengikuti pelayanan vaksin di Paud dilingkungan Dusun Banjar Sari. Ia menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertamanya sekitar pukul 10 pagi. “Sebelum menerima suntikan vaksin, screening sudah dilakukan sesuai prosedur. Dan ibu Yatinem tidak ada keluhan sakit atau penyakit bawaan,” kata Yasir memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, di Kantor Kecamatan Palas, Senin (8/11) kemarin. Setelah menirma mendapat vaksin Yatinem kemebali ke rumahnya dan melanjutkan aktivitasnya sebagai pedagang sembako. Pada pukul 12 siang Yatinem keluar rumah untuk mengantar jagung pipil yang berjarak 200 meter dari rumahnya. “Pada saat mengantar jagung seberat lima kilogram di warung itu, ibu Yatinem pingsan. Itu sekitar pukul satu siang tenaga kesehatan juga langsung datang, dan ibu Yatinem sudah meninggal,” sambungnya. Hingga hari kedua setelah meninggalnya Yatinem, UPT Puskesmas Rawat Jalan Kecamatan Palas belum bisa memastikan penyebab meninggalnya lansia 86 tahun itu. “Yang bisa menentukan itu tim KIPI. Sampai sekarang kami juga masih menunggu, dan sampai sore ini tim KIPI juga belum turun ke Palas,” ungkapnya. Meski begitu, peristiwa nahas itu tak menghambat berjalannya vaksinasi di Kecamatan Palas. “Sampai sekarang vaksin masih berjalan, kita juga terus mengedukasi untuk lansia agar didampingi. Kemudian masyarakat juga harus jujur tidak ada penyakit bawaan,” terangnya. Putra Yatinem, Wagiyo (45) mengungkapkan, selama ini ibunya tak pernah mengidap penyakit kronis. Namun ia juga memastikan penyebab kepergiaan ibunya itu juga bukan karena disebebabkan oleh vaksin Covid-19. Pada saat mendapatkan pelayanan vaksin Yatinem juga berangkat sendiri tanpa didampingi keluarga. “Ibu saya hari itu ya sehat. Tapi menurut saya kepergian ibu saya juga bukan karena vaksin. Sebab beberapa hari sebelum kepergiaannya, saya sudah ada firasat, ibu saya kalau ngomong itu sudah beda. Sudah ada tanda-tanda,” pungkasnya. (vid) Terpisah, Anggota KIPI Kabupaten Lampung Selatan dr. Wahyu Wibisana mengatakan bahwa KIPI Kabupaten sudah turun pasca kejadian tersebut. Meski begitu pihaknya masih menunggu KIPI pusat atas kejadian ini guna memperjelas penyebab kematian lansia tersebut. “ Sudah turun KIPI kabupaten, setelah kejadian itu mencuat tim yang terdiri dari Dinas Kesehetan, IDI sudah turun kesana. Tapi memang KIPI pusat yang belum turun, nah kita tunggu mereka (pusat) karena merekalah yang berkompeten setelah memeriksa hasil dari pendataan dibawah,” ujar dokter Wahyu sereya menegaskan bahwa KIPI Lamsel sudah turun dan mengecek kejadian tersebut. (red)  

Sumber: