Apa Kabar Ujilab Pencemaran Pesisir?

Apa Kabar Ujilab Pencemaran Pesisir?

KALIANDA - Dugaan pencemaran laut di pesisir Rajabasa yang disebabkan oleh limbah aspal masih menimbulkan tanya tanya. Sudah hampir sebulan pengecekan dilakukan, tapi sampai sekarang hasilnya belum diketahui. Apa limbah yang mulanya adalah minyak berubah menjadi gumpalan menyerupai aspal itu memang sudah lama terjadi. Kabid Destinasi dan Industri Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Selatan, Syaifuddin, S.E.,M.IP. mengaku pihaknya belum mendapat informasi mengenai hasilnya. Soalnya, kata Syaifuddin, pihaknya hanya mendampingi dan menunjukkan lokasi-lokasi wisata pantai yang terdampak. \"Mengenai hasilnya kayaknya di KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan),\" ujarnya saat dihubungi Radar Lamsel, Minggu (14/11/2021). Sebelumnya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Selatan bersama Direktorat Pemulihan Kontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3 Ditjen PSLB3 KLHK, ITB, DLH Provinsi Lampung, DLH Kabupaten Lampung Selatan, serta PHE OSES telah memferivikasi di lapangan pada lokasi tumpahan minyak bumi di Pesisir Lampung. Tim gabungan dari berbagai instansi itu telah melakukan identifikasi dampak tumpahan minyak bumi pada lokasi-lokasi yang relay dilaporkan/disurvei. Di antaranya melakukan penghitungan estimasti luasan sebaran dampak sebagai dasar pelaksanaan pembersihan. Lalu memastikan kegiatan pembersihan yang dilakukan oleh masyarakat secara swadaya dilakukan sesuai ketentuan tim yang turun. Lokasi yang dicek tersebar di beberapa tempat, yaitu Pantai Sebalang, Pantai Marina, Grand Elty, Pantai Kedu Warna, Pantai Semukuk, Pantai Guci Batu Kapal, dan Pulau Mengkudu. Kegiatan pembersihan yang dilakukan masyarakat, dalam hal ini pengelola destinasi adalah dengan dikubur dan dibakar. Sementara ini Dinas Pariwisata belum bisa mengambil banyak langkah terkait persoalan limbah minyak bumi. Saef mengatakan pihaknya masih menunggu hasilnya. \"Kalau hasil identifikasi awal dari tim sih katanya limbah minyak bumi gitu. Sementara ini kita wait and see, karena tim saat ini sedang bekerja,\" kata Syaifuddin. (rnd)  

Sumber: