Kecamatan Kumpeh Studi Komparatif ke Desa Way Kalam
Pelajari Cara Kelola PAD BUMDesma dan BUMDes
PENENGAHAN - Pesona wisata air terjun di Desa Way Kalam, Kecamatan Penengahan, memang mempesona. Keindahan alam yang berpadu dengan segarnya air terjun, dan pepohonan membuat wisata Way Kalam mudah dikenal oleh publik. Tak hanya orang lokal saja, tetapi orang dari luar daerah juga. Sebagai buktinya, keindahan air terjun Curug Anakan dan air terjun Way Kalam sampai-sampai membuat Pemerintah Kecamatan Kumpeh, Muaro Jambi, berkunjung ke desa yang dipimpin oleh Abdul Rasyid. Kedatangan mereka untuk melakukan studi komparatif. Camat Kumpeh, Dicky Erdiansyah, S.STP sampai-sampai memborong 16 kepala desa, 1 lurah, serta pendamping P3MD di dari kecamatan itu untuk belajar memoles destinasi wisata alam menjadi lebih menarik. Tak hanya itu saja, mereka juga ingin melihat praktik BUMDesma (Badan Usaha Milik Desa Bersama) di Desa Way Kalam terkait administrasinya. Terutamanya, Pemerintah Kecamatan Kumpeh ingin belajar lebih lagi bagaimana cara meraih pendapatan asli daerah (PAD) yang didapat dari pengelolaan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa). BUMDes Way Kalam memang cukup tenar belakangan ini karena melahirkan produk-produk yang lumayan bagus. \"Kami ingin menerapkan metode serupa di wilayah kami. Karena itulah kami datang untuk melihat, dan mempelajari apa yang perlu kami ketahui,\" katanya. Camat Penengahan, Jaelani, S.STP mengaku senang dengan kedatangan Pemerintah Kecamatan Kumpeh. Apalagi rombongan itu memang sengaja berkunjung ke Desa Way Kalam untuk studi komparatif. Artinya, kata Jaelani, BUMDes yang dibina di Desa Way Kalam dianggap sudah berjalan baik. \"Walaupun kami juga terus berbenah, serta terus memperbaiki semua kelemahan dan kekurangan BUMDES di Kecamatan Penengahan, khususnya di Desa Way Kalam ini,\" katanya. Kepala Desa Way Kalam, Abdul Rasyid, menyambut baik kedatangan rombongan pemerintah beserta APDESI Kecamatan Kumpeh. Abdul Rasyid juga merasa terhormat karena Pemerintah Kecamatan Kumpeh mempercayai Desa Way Kalam sebagai tujuan studi komparatif. \"Dalam sinergi pengelolaan kelembagaan desa, khususnya BUMDes Al Kalami yang sudah menghasilkan PAD di tahun 2020 dan 2021. Dana tersebut sudah direalisasikan ke pembangunan TPT (talut) di jalan produksi sepanjang 50 meter,\" katanya. Sekretaris Desa Way Kalam, Anwar Haqiqi, juga memaparkan open SID (Sistem Informasi Desa) yang termuat di program Website Smart village Way Kalam. Secara keseluruhan kegiatan desa termuat di website resmi desa, baik dari pelaporan keuangan desa, pemerintahan desa, pelayanan publik terpadu, dan administrasi lainnya. \"Desa Way Kalam ingin menggambarkan desa dalam sistem pelayanan desa secara digitalisasi supaya bisa diakses oleh orang banyak,\" katanya. (rnd)Sumber: