Jalan rusak, warga blokir truk pasir

Jalan rusak, warga blokir truk pasir

NATAR – Puluhan warga Dusun Sumber Sari, Desa Mandah Kecamatan Natar, merasa kesal lantaran jalan yang baru dibangun menggunakan APBD Lampung Selatan rusak akibat mobilisasi truk fuso pengangkut pasir dengan tonase besar.   Warga dikawal Camat, Babinkamtibmas, Babinsa, Kepala Desa dan aparatur desa, serta UPT PU Kecamatan Natar melakukan penyetopan terhadap truk fuso pengangkut pasir milik PT. BLJ yang melintasi jalur tersebut, Sabtu (27/11).   Camat Natar Rendy Eko Supriyanto mengatakan, aksi itu dilakukan warganya sebagai bentuk kepedulian terhadap jalan desa yang rusak dikarenakan truk bertonase besar milik PT. BLJ ditengarai menjadi salah satu penyebab kerusakan jalan desa setempat.   “Pada hari Sabtu, 27 November 2021 kegiatan mobilisasi angkutan pasir tanah india PT. BLJ berlangsung dari pukul 07.30-12.30 WIB. Terjadi bongkar muat 11 mobil tronton kapasitas kurang lebih 25 ton dan beberapa mobil lainya diminta warga untuk putar balik,” ujar Camat Natar Rendy Eko Supriyanto, Sabtu (27/11).     Rendy mengungkapkan, mobilisasi angkutan pasir tanah milik PT. BLJ diduga kuat menyebabkan kerusakan jalan hotmix terkelupas dan menggelembung kurang lebih 7 titik di ruas jalan Mandah-Rulung Sari Dusun 4. Dimana jalan tersebut baru selesai terealisasi kurang lebih 1 bulan melalui dana APBD Kabupaten Lampung Selatan.   “Warga sementara menghentikan kegiatan mobilisasi muatan tonase besar sesuai perjanjian bersama pada 25 September 2021 lalu di rumah dinas bupati,” kata Rendy.   Lebih lanjut Rendy menyampaikan, sesuai isi perjanjian antara warga dan PT. BLJ pada 25 September 2021 tersebut, tokoh masyarakat setempat meminta PT BLJ untuk memperbaiki dan merawat jalan yang rusak akibat dilalui oleh kendaraan bertonase besar milik PT BLJ.   Rendy menyebut, warga Desa Mandah tidak menghalangi mobilisasi angkutan milik PT BLJ. Namun warga hanya mengizinkan mobilisasi untuk truk kecil sesuai tonase jalan.   “Warga masyarakat meminta kiranya jalan dapat kembali diperbaiki seperti semula oleh perusahaan sesuai perjanjian. Jika perusahaan masih memaksakan tonase besar maka masyarakat akan kembali memasang portal untuk pembatasan tonase,” tandasnya.   Hingga Minggu (28/11) kemarin, warga masih memblokir jalan untuk truk-truk pasir tersebut. Sementara PT. BLJ belum memberikan keterangan pasca peristiwa pemblokiran jalan desa itu dilakukan.   Radar menghubungi salah seorang persona PT. BLJ bernama Santo. Namun Santo menegaskan dirinya tak mengetahui ihwal pemblokiran tersebut. Santo juga mengatakan bahwa dirinya bukanlah Humas PT. BLJ. “ Saya nggak tahu terkait itu, saya lagi nyupur ini ya,” tutup Santo saat dihubungi Radar Lamsel, Minggu petang.   Padahal, pihak Kecamatan Natar tahunya Santo merupakan Humas dari PT. BLJ. Namun ketika dikonfitmasi yang bersangkutan mengatakan bahwa dirinya bukan Humas yang dimaksud. (kms)

Sumber: