Serasi Gagal Tangkal Banjir Alokasi AUTP Palas Ditiadakan
PALAS – Pencabutan alokasi Asuransi Usaha Tanam Padi (AUTP) di Kecamatan Palas pada musim tanam rendeng tahun ini membuat sejumlah petani kecewa. Asuran yang biasa diambil petani untuk meminimalisir kerugian akibat dampak serangan hama dan banjir ini belum diketahui penyebabnya. Kabar yang beredar dibawah, PT. Jasindo menarik alokasi AUTP lantaran Kecamatan Palas telah dianggap telah menjadi wilayah endemik banjir. Hampir setiap musim tanam rendeng banjir selalu menghantam tanaman padi petani. Padahal, upaya penanggulangan banjir di area persawahan terus berjalan selama tiga tahun terakhir, seperti program Selamatkan Rawat Sejahterakan Petani (Serasi) dengan anggaran fantastis. Ini membuktikan, program dari pemerintah pusat dengan anggaran milyaran rupiah itu belum membuahkan hasil, untuk mencegah banjir di Palas. Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bali Jaya, Made Sujane mengaku kecewa dengan pencabutan alokasi AUTP di Kecamatan Palas. Sebab, kata dia, asuransi besubsidi dari PT. Jasindo ini telah menjadi andalan petani untuk meminimalisir kerugian ketika terjadi puso baik dampak banjir, kekeringan, ataupun serangan hama. “Kemarin petani sempat mau mengajukan AUTP untuk musim rendeng ini. Tapi sayang ditolak, karena alokasinya sudah tidak ada lagi,” kata Dewo memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Senin (29/11). Dewo mengungkapkan, salah satu penyebab penghapusan alokasi asuransi tanaman padi ini, karena di Kecamatan Palas dinilai telah menjadi wilayah endemik banjir. “Kabarnya itu, sudah keseringan banjir. Jadi Palas tidak dapat alokasi lagi dari Jasindo,” sambungnya. Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (PPOPT) Kecamatan Palas, Syafrudin juga tak menampik alokasi asuransi AUTP di Kecamatan Palas telah ditiadakan oleh PT. Jasindo. “Bukan dihapuskan, tapi alokasinya tidak ada lagi untuk Kecamatan Palas. Untuk tahun ini saja, ada puluhan hektar tanaman padi puso terserang hama penggerek batang pada musim gadu kemarin, klaim asuransinya tidak cair,” terangnya. Menurutnya, Kecamatan Palas juga telah mendapat conteng merah dari PT. Jasindo. Terutama untuk banjir di area persawahan yang selalu terjadi setiap tahun yang belum bisa diminimalisir. Upaya pencegahan banjir melalui program Serasi yang telah menghabiskan anggaran milyaran rupiah dinilai belum membuahkan hasil, untuk mencegah banjir. “Kabar dari kawan kawan di kecamatan lain masih ada alokasinya, tapi Kecamatan Palas kabarnya sudah ditandai merah. Sebab Palas selalu terjadi banjir padahal program pencegahannya yang milyaran terus berjalan. Ya upaya pencegahan banjirnya belum membuahkan hasil,” pungkasnya. (vid)
Sumber: