Minta Tes SKB Diulang
KALIANDA – Sejumlah peserta tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Pemkab Lampung Selatan yang merasa dirugikan akibat kendala teknis saat tes di Itera, meminta tes ulang. Permintaan tersebut mengemuka usai sejumlah kendala pada pelaksanaan tes SKB mencuat ke publik. Netizen pun ramai mencurigai tes SKB di Lampung Selatan yang jadi sorotan pasca gangguan. “ Kami sudah melapor ke DPRD Lampung Selatan secara lisan. Kami ditemui oleh Wakil Ketua I Agus Sartono dan Wakil Ketua II Agus Sutanto di Rumah Dinas Ketua DPRD Lamsel,” kata kerabat dari Widia, peserta SKB di Itera kepada Radar Lamsel, Senin (29/11). Upaya melapor ke DPRD Lampung Selatan tak bertepuk sebelah tangan. Baik, Wakil Ketua I Agus Sartono maupun Wakil Ketua II DPRD Lamsel Agus Sutanto sama-sama mendengarkan keluhan yang diutarakan. Duo Agus di Parlemen Lamsel ini menyarankan agar peserta yang merasa dirugikan akibat kendala teknis tersebut untuk membuat laporan secara tertulis. Sehingga laporan tersebut dapat dipertanggungjawabkan. “ Keduanya menyarankan agar kami membuat laporan tertulis baru kemudian diserahkan ke DPRD Lamsel. Insyaallah akan kami serahkan Selasa (hari ini) ke wakil rakyat,” ujar kerabat dari Widia itu. Korban yang merasa dirugikan mendesak tes SKB diulang. Permintaan tersebut dianggap korban sebagai solusi dari kejadian yang semestinya bisa dicegah. “ Minta tes SKB diulang, karena pada saat kamera computer mati, itu merugikan kami. Memecah konsentrasi kami saat mengerjakan soal dan tentu saja menyerang mental kami yang sudah down karena waktu tersita,” pungkasnya. Sayangnya, Ketua Komisi I DPRD Lamsel Bambang belum memberi statement terkait sikap Komisi I mendengar adanya keluhan dari rakyat yang menjadi peserta tes SKB di Itera belum lama ini. Dihubungi ponselnya, Bambang belum merespon. Terpisah Anggota Komisi I DPRD Lamsel Dede Suhendar mengatakan bahwa pada saat pertemuan dengan BKD Lampung Selatan, pihak BKD menyampaikan tak ada masalah serius yang ditemukan pada proses tes CASN. “ Saya juga baru tahu setelah baca berita, kalau ada kendala yang merugikan bagi sejumlah peserta tes. Ini tentu menjadi perhatian kami di Komisi I dan kalau memang mereka menyampaikan laporan tertulis akan segera dibahas di tingkat komisi,” jelas Dede. Diberitatakan sebelumnya, masalah teknis mengganggu konsentrasi sejumlah peserta Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Pemkab Lampung Selatan. Gara-gara kamera pada computer tak terkoneksi, akibatnya mereka tak dapat melakukan login dan terpaksa harus pindah tempat dari tempat yang semula telah ditetapkan panitia. Kejadian tersebut otomatis mengganggu konsentrasi peserta tes. Efeknya, mereka tak lagi fokus karena waktu tersita, hasil SKB peserta yang dipindah tersebut merosot drastis meski pada tes SKD ada yang menduduki peringkat teratas pada perolehan nilai SKD-nya. Kendala itu dialami Widia dan kawan-kawannya. Widia diketahui melamar pada posisi di satu Puskesmas, nilai SKD nya pun tertinggi diantara kandidat lainnya. Namun setelah kejadian tersebut hasil SKB Widia merosot dan membuat harapannya pupus seketika. “ Ada sekitar 10an orang kameranya mati tak dapat login, akhirnya kami disuruh pindah tempat tes dari lantai 3 Itera ke lantai 2 Itera. Sampai pada lokal di lantai 2 Itera ternyata sudah ada sekitar 5 orang disana dan rombongan kami yang mengalami kendala itu bergabung disana, barulah disitu kami bisa login. Harusnya jam8 mulai tapi karena masalah itu jam9 kami baru bisa login,” keluh Widia kepada Radar Lamsel, usai jalani tes SKB di Itera, Sabtu (27/11). Dari situ Widia cs merasa tak nyaman, sebab peserta berada di lantai 2 tersebut sudah lebih dulu memulai ujian SKB. Sementara ia dan teman yang senasib dengannya harus memulai dengan konsentrasi yang sudah terganggu masalah teknis. “ Suami saya ikut mantau live streaming dan memang terlihat ngadat padahal kabupaten setelahnya yaitu Tulangbawang lancar dari awal streaming sampai akhir. Kejanggalan lain, saya baru duduk ada peserta yang saya kenal dan sudah duluan. Seharusnya peserta itu satu ruangan dengan saya, tapi kok sudah duluan dilantai 3 itu,” terangnya. Imbasnya, live chat pada streming tes SKB CASN Lamsel dihujat netizen. Padahal pada saat SKD dahulu lancar-lancar saja, namun SKB kali ini membuat sejumlah peserta merasa dirugikan. “ Pada saat SKD saya peringkat 1, akibat peristiwa itu konsentrasi terpecah. Urutan SKB saya hampir di urutan 200an, komulatif SKB 60 persen dan SKD 40 persen maka sudah dapat dipastikan saya tak lulus. Ini tentu saja merugikan banget sampai ada peserta di sebelah saya; jadi pertama dia duduk disitu kamera dia menyala, kemudian tak lama kemudian kamera punya teman saya itu ikut mati juga, aneh,” keluhnya penuh kecurigaan. Ia menyayangkan mengapa begitu banyaknya kamera yang mati. Itu kata dia seharusnya tak perlu terjadi dan seyogyanya bisa dicegah agar tak terjadi. Apalagi tes dilaksanakan di Institute Teknlogi Sumatera (ITERA) yang notabene kampus kenamaan di Provinsi Lampung. “ Saat itu nggak ada penjelasan dari panitia, hanya ada satu teknisi yang berusaha membenarkan kamera pada komputer peserta tetapi hasilnya nihil, dan kami tetap harus pindah tempat tes. Kami nggak ada instruksi untuk ke layanan pengaduan saat kejadian merugikan itu terjadi,” ungkapnya. Widia berniat melaporkan kejadian ini ke Komisi I DPRD Lampung Selatan. Sebab sejauh ini baru wanita tersebut peserta yang mengungkap kendala yang terjadi selama tes SKB CASN Lampung Selatan berlangsung. “ Selanjutnya kami sudah mempertimbangkan niat untuk melaporkan hal ini ke Komisi 1 DPRD Lampung Selatan, kami berharap suara kami dapat didengarkan oleh wakil kami di parlemen Lamsel, agar seterusnya tak terjadi lagi hal-hal demikian” tandasnya. Sementara itu, Kepala BKD Lampung Selatan Puji Sukanto, SE, MM tidak menampik adanya kendala di awal pelaksanaan SKB tersebut. Namun, dia menjamin hal tersebut tidak sampai menjadi masalah atau bahkan kerugian bagi para peserta. “Benar memang ada kendala di awal. Tetapi semua terselesaikan. Karena, kita segera memberitahu pihak tenaga teknis ITERA bahwa ada komputer yang tidak berfungsi. ITERA juga sudah menyediakan komputer cadangan,” ungkap Puji via pesan whatshapp, kemarin. Dia menampik, tudingan jika terjadi kecurangan pihak panitia dalam kendala teknis tersebut. Terlebih, dalam pelaksanaannya semua peserta bebas memilih secara acak komputer yang akan digunakan untuk mengikuti tes. “Ya enggak ada kecurangan. Apalagi, masuknya 30 menit sebelum test dumulai. Enggak ada yang namanya terpotong waktu. Begitu semua sudah siap baru mulai. Apalagi dalam penerapan tes tidak ada nomor urut di komputer. Semua peserta bebas memilih duduk di komputer yang ada,” terangnya. Lebih lanjut dia mengatakan, dalam SKB itu semua peserta bisa menyelesaikan soal tepat pada waktunya. Bahkan, masih tersisa waktu saat semua peserta sudah selesai mengerjakan soal yang disiapkan panitia. “Kalau toh ada kendala, mereka diberi perpanjangan waktu oleh panitia pusat. Jadi tidak ada yang namanya dirugikan para peserta SKB CPNS itu,” tukasnya. Dia menjelaskan, pelaksanaan tes SKB diikuti sebanyak 255 peserta yang sebelumnya dinyatakan lulus pada Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Dari jumlah itu akan memperebutkan sebanyak 126 formasi. “Untuk SKB hari ini hanya satu sesi. Alhamdulillah pelaksanaan tesnya berjalan dengan baik tanpa kendala berarti. Dari 256 peserta yang seharusnya mengikuti SKB, hanya 1 orang peserta yang tidak hadir dan tanpa keterangan,” kata dia. (red)
Sumber: