Pemerintah Kecamatan Ketapang Gelar Pengajian Akbar dan Halal Bihalal

Pemerintah Kecamatan Ketapang Gelar Pengajian Akbar dan Halal Bihalal

KETAPANG – Pemerintah Kecamatan Ketapang menggelar pengajian akbar sekaligus halal bihalal dihalaman kantor kecamatan setempat, Rabu (11/5/2022). Pengajian akbar dan halal bihalal yang diikuti seluruh aparatur kepala desa, para unit pelaksana teknis (UPT), pengurus pengajian se-Kecamatan ketapang dan para kepala sekolah (SD) se-Kecamatan Ketapang itu menghadirkan penceramah lokal yang tak asing lagi, yakni Ustadz Mukhlisin dari Desa Kemukus, Kecamatan Ketapang. Camat Ketapang Madro’i, SE mengatakan, moment pengajian akbar dan halal bihalal merupakan rangkaian terakhir bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Dimana, katanya, moment tersebut merupakan moment bersihkan diri dan saling memaafkan atas segala perbuatan salah dan dosa-dosa yang dilakukan selama ini. “Di moment yang baik ini marilah kita sama-sama membuka pintu maaf antar sesama agar kita semua yang ada di sini kembali ke fitri,” katanya. Pada kesempatan itu juga, Camat Ketapang mengajak kepada aparatur desa dan instansi terkait di Kecamatan Ketapang untuk selalu menjaga kesehatan. “Alhamdulillah Kecamatan Ketapang sudah level hijau. Mudah mudahan kondisi ini akan terus berlanjut dan covid hilang dan tidak ada lagi. Dengan kondisi level hijau membawa dampak baik kepada dunia pelajar sehingga kegiatan belajar mengajar tatap muka bisa dilaksanakan 100 persen. Jadi tidak lagi dibatasi KBM-nya,” ujarnya. Madro’i juga menyampaikan salam hangat dan pesan-pesan  dari Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto agar umat Muslim selalu menjaga tali silahturahmi antar umat bergama di Kecamatan Ketapang. “Beliau (Bupati’red) juga berpesan kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan kepala desa tetap disiplin dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab setelah lebaran. Layani masyarakat sebaik baiknya sesuai tugas dan fungsinya,” katanya. Sementara itu, penceramah kondang asal Desa Kemukus, Kecamatan Ketapang Ustadz Mukhlisin mengungkapkan, setelah satu bulan menjalankan ibadah puasa yang merupakan perintah Allah atau tuhan YHE tiba saatnya umat muslim saling maaf memaafkan atas segala kesalahan dan dosa-dosa yang diperbuatnya. Dikatakan, manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri atau saling membutuhkan orang lain. “Atas dasar itu, manusia pasti memiliki salah dan dosa terhadap orang lain. Untuk itu, pada kesempatan yang baik ini marilah kita semua membukakan pintu maaf selebar-lebarnya agar kita semua kembali ke fitri,” katanya. Menurutnya, moment halal bihalal pertama kali dilaksanakan yaitu pada tahun 1945. Dimana saat itu, pemerintah Indonesia yang di pimpin Presiden Soekarno mengumpulkan seluruh pejabat untuk membahas segala persoalan negara yang terjadi saat itu. “Moment tersebut dilaksanakan usai hari raya Idul Fitri yang sekaligus di nyatakan kegiatan halal bihalal oleh pemerintah kala itu. Dan sampai saat ini halal bihalal terus dilaksanakan usai lebaran hari raya Idul Fitri,” katanya. “Halal bihalal merupakan tradisi yang harus di pelihara dan di lestarikan karena acara halal bihalal setelah lebaran hanya ada di Indonesia dan tidak ada di negara lain. Dengan halal bihalal kita kembali ke Fitri, saling maaf memaafkan. Menjalankan perintah Allah atau tuhan YHE tidak hanya pada saat bulan ramadhan saja tapi dilaksanakan setiap hari,” papar Muhklisin yang juga Ketua Baznas Kabupaten Lampung Selatan. (man)

Sumber: