Publik Ingatkan Dewan Soal Target Prolegda

Publik Ingatkan Dewan Soal Target Prolegda

KALIANDA – Batalnya pelaksanaan rapat paripurna penyampaian tiga paket ranperda digedung DPRD Lampung Selatan mendapat reaksi publik. Kabar gagalnya pelaksanaan rapat paripurna lantaran tak memenuhi kuorum rapat ini pun langsung tersebar dijejaring media sosial. Salah satu elemen masyarakat Lamsel mengkritisi dan mengingatkan agar DPRD Lampung Selatan dapat memaksimalkan sisa waktu tahun anggaran 2016 untuk melahirkan aturan-aturan. Terlebih dalam program legislasi daerah (prolegda) yang telah disampaikan Pemkab Lamsel pada akhir 2015 ada 16 ranperda yang masuk dalam prolegda tahun 2016. Aktivis LSM Samudera Zakaria melalui akun facebook-nya Zakaria Zack mengkritisi batalnya pelaksanaan rapat paripurna tersebut. Dia berharap DPRD Lamsel dapat memiliki energi ekstra dalam merampungkan perda yang hanya tersisa 5 bulan pada tahun 2016 ini. Jika batas waktu itu tak juga menyelesaikan 16 perda yang masuk prolegda, LSM Samudera menilai DPRD Lamsel telah mengabaikan salah satu tugas pokok DPRD yang notabennya sebagai wakil rakyat. “Memasuki akhir bulan Juli 2016. Ini artinya hanya tersisa 5 bulan waktu efektif tahun 2016. Dan hari ini mendapat informasi DPRD Lampung Selatan gagal menerima pengajuan pembahasan 3 ranperda yang diajukan oleh pihak eksekutif karena kehadiran mereka yang tidak kuorum. Akhir tahun lalu pihak eksekutif mengajukan 16 ranperda (yang entah apa saja ranperda itu) dan itu menjadi target Prolegda tahun 2016 bagi DPRD Lamsel. Dengan sisa waktu 5 bulan yang ada, mudah2an para wakil rakyat ini punya energi yg berlebih untuk bisa menyelesaikan target mereka. Kalau tidak, berarti mereka sudah mengabaikan satu tugas mereka sebagai wakil rakyat” tulis Zakaria Zack. Status yang ditulis Koordinator LPA Lamsel ini pun langsung mendapat like dari para netizen. Tak jarang ada juga yang mengomentari status tersebut. “Nah, inilah wakil rakyat yang kita pilih. Kedepan kalau mau milih wakil rakyat harus yang kredible jangan yang nyebelin,” tulis Effendi. (edw)

Sumber: