Proyeksi Belanja dan Pendapatan Jomplang

Proyeksi Belanja dan Pendapatan Jomplang

KALIANDA – Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Lamsel, Thamrin, S.Sos, MM buka suara soal ketimpangan anggaran belanja daerah yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan daerah pada penyampaian Kebijakan Umum Perubahan Anggaran (KUPA) serta Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Perubahan Tahun Anggaran 2022. Menurutnya, dalam penyampaian KUPA PPAS APBD-P TA 2022 masih bersifat sementara. Dan masih akan dilakukan pembahasan bersama dengan tim Badan Anggaran (Banang) DPRD Lamsel dalam waktu dekat. Sekkab Lamsel ini, tidak menampik adanya defisit anggaran dalam penyampaian KUPA PPAS APBD-P TA 2022 tersebut. Dimana, royeksi belanja daerah mencapai Rp2.351.222.888.986,05 dan pendapatan daerah hanya sebesar Rp Rp2.195.306.337.976.

“Ya memang proyeksi anggaran ini sifatnya masih sementara. Judulnya saja kan memang KUPA PPAS APBD-P 2022. Nanti akan segera kita bahas dengan Banang DPRD yang lebih proporsionalnya apa saja kebutuhan kita,” ungkap Thamrin via telepon, Rabu (10/8) kemarin.
Kapan akan dilakukan pembasahasan anggaran perubahan tersebut, Thamrin mengaku belum mendapatkan kepastiannya. Pasalnya, pihaknya masih menunggu jadwal resmi dari Tim Banang DPRD Lamsel.
“Tentu angka plafond itu masih bisa berubah-ubah. Kita masih menunggu jadwal pembahasannya bersama teman-teman Badan Anggaran di DPRD Lamsel. Sampai sekarang kita belum dapat jadwalnya,” pungkasnya.
Pernah diberitakan sebelumnya, proyeksi pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Lampung Selatan naik 11,59, persen begitu pula dengan belanja modal yang meningkat signifikan sebanyak 42,01 persen. Meski sama-sama naik namun proyeksi keduanya tampak jomplang. DPRD Lamsel sudah mengingatkan Pemkab Lamsel untuk berhat-hati. Sebab ketidakseimbangan dapat memicu difisit di akhir tahun. Belum lagi belanja modal yang meningkat pesat sebagian besar berasal dari pinjaman PT.SMI dan Silpa tahun lalu. (idh)

Sumber: