30 Cabor Berangkat Porprov, KONI Tunggu Audiensi
KALIANDA - Sebanyak 30 cabang olahraga (cabor) akan dipertandingkan dalam gelaran Porprov Lampung pada 4 Desember 2022 mendatang. Jumlah tersebut sudah final setelah keluarnya keputusan Gubernur Lampung Nomor: G/452/V.17/HK/2022 tentang pembentukan panitia pelaksana dan penunjukkan KONI sebagai penyelenggara Porprov Lampung ke-IX. Adapun cabor yang bakal dipertandingkan nanti adalah atletik, bola basket, bola voli, biliar, bridge, bulu tangkis, catur, e-sport, gulat, hapkido, judo, karate, kempo, kick boxing, muaythai, renang, panahan, panjat tebing, pencak silat, sambo, sepak bola, sepak takraw, sofbol, tenis lapangan, tenis meja, taekwondo, tarung derajat, tinju, wushu, sepeda/ISSI. Saat ini, KONI Lampung Selatan sendiri belum membulatkan keputusan mengenai jumlah dan cabor apa saja yang bakal diikutsertakan di ajang bergengsi antar kabupaten/kota se-Provinsi Lampung itu. Tetapi dari jauh-jauh hari KONI Lampung Selatan sudah memberi kode bahwa cabor paling berpotensi meraih medali yang akan berangkat.
\"Ada 30 cabor yang akan dipertandingkan. Kalau yang berangkat tergantung potensi perolehan medalinya,\" ujar Ketua Harian KONI Lampung Selatan, Zakaria,saat dihubungi Radar Lamsel, Selasa (23/8/2022).Potensi Raihan medali tersebut bukanlah ancaman bagi cabor-cabor yang berharap bisa berlaga di Porprov. KONI hanya ingin memperlebar asa supaya raihan medali yang sudah ditarget tidak meleset. Mungkin Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan juga tidak akan keberatan jor-joran mengeluarkan anggaran buat cabor yang memiliki peluang besar meraih medali.
\"Supaya tidak ada kontingen cabor yang pulang dengan tangan kosong. Jadi kita ambil yang paling berpotensi,\" kata Zakaria.Meski demikian, lanjut Zakaria, berapa jumlah dan cabor apa saja yang berangkat baru akan diputuskan setelah KONI beres audiensi dengan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan. Pasalnya, semua hal tersebut sangat bergantung kepada anggaran yang akan dikucurkan oleh Pemkab untuk menghadapi Porprov Lampung nanti.
\"Belum fix karena akan tergantung anggaran anjak Pemda. Surat permohonan audensi sudah disampaikan melalui protokol Bapak Bupati. Tapi belum ada respons,\" katanya. (rnd)
Sumber: