Tekad Santoso Bangun Jalan Usahat Tani Perlahan Terealisasi
PALAS – Sejak menjabat pada tahun 2019, Kepala Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Palas, Santoso memiliki tekad meningkatkan sektor pertanian di desanya melalui peningkatan prasarana pertanian. Meski sempat terhambat selama dua tahun akibat pandemi Covid-19, upayanya itu perlahan terealisasi. Melalui kucuran Dana Desa (DD) pemerintah desa merealisasikan pembangunan jalan usaha tani di Dusun 1. Santoso mengatakan, meski tahun ini sebagian besar DD tersedot anggaran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD). Namun upaya peningkatan prasarana pertanian bisa terealisasi melalui program ketahanan pangan.
“Alhamdulillah upaya kita meningkatkan perekonomian melalui sektor pertanian perlahan kita realisasikan. Tahun ini kita merealisasikan pembangunan jalan usaha tani melalui program ketahanan pangan,” kata Santoso kepada Radar Lamsel, Rabu (16/11) kemarin.Santoso mengungkapkan, jalan usaha tani sepanjang 150 meter dengan lebar badan jalan 3 meter itu ditempatkan di Dusun 1. Pembangunan jalan tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp 97.444.000. “Jalan yang kita bangun merupakan jalan rabat beton. Agar jalan mimiliki ketahanan, sehingga manfaatnya bisa dirasakan petani dalam jangka panjang,” sambungnya. Ia menjelaskan pembangunan jalan rabat beton tersebut tak hanya sebagai penopang mobilisasi pertanian masyarakatnya saja. Namun jalan ini dibangun juga sebagai akses pendidikan generasi penerus Desa Tanjung Jaya.
“Kita membangun jalan bukan semata untuk petani saja. Tapi jalan ini juga sebagai akes pendidikan untuk generasi penerus kita, karena di ruas jalan ini ada pondok pesantren yang menjadi tempat belajar mengaji anak-anak,” ungkapnya.Pada tahun 2023 mendatang, pihaknya kembali memprioritaskan pembangunan jalan usaha tani. Santoso mengaku pihaknya akan membanguan jalan usaha tani sepanjang satu kilometer di Dusun Kalang Sari.
“Di tahun 2023 kita punya prioritas pembangunan jalan usaha tani sepanjang satu kilometer yang menghubungkan Dusun Kalangsari – Tanjung Rasa,” sambungnya.Ia mengaku, upaya ini guna meningkatkan sektor pertanian di desanya dengan harapan dapat mendorong roda perekonomian masyarakat.
“Tujuan kita membangun jalan supaya mobilisasi pertanian lancar. Kalau jalan bagus, enggak ada lagi alasan padi dibeli murah karena akses jalannya jelek,” tegasnya.105 Keluarga Prasejahtera Dapat BLT-DD dampak Pandemi Covid-19 yang terjadi hampir selama tiga tahun ini dirasakan oleh semua masyarakat, terlebih untuk keluarga tidak mampu. Santoso mengaku, dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 selama tiga tahun belakangan ini ditangulangi melalui program BLT-DD. Pada tahun ini pihaknya menganggarkan dana sebesar Rp 378.000.000 untuk program BLT-DD demi menanggulangi dampak ekonomi yang dirasakan masyarakatnya.
“Tahun ini kita menghabiskan anggaran sebesar Rp 378 juta untuk BLT-DD yang kita berikan kepada masyarakat prasejahtera,” ungkapnya.Bantuan diharapkan, dapat memberikan dukungan ekonomi kepada masyarakat yang terdampak Covid-19. Bantuan uang tunai sebesar Rp 300.000 per bulan ini diberikan langsung kepada masyarakat.
“Harapan kita bantuan ini bisa mendorong ekonomi masyarakat tak mampu. Bantuan dimanfaatkan untuk menambah modal usaha atau memenuhi kebutuhan keluarga,” pungkasnya. (adv)
Sumber: