Pemprov Kejar Semua Desa Punya Bank Sampah

Pemprov Kejar Semua Desa Punya Bank Sampah

SRAGI – Pemerintah Provinsi Lampung kini tengah gencar membentuk bank sampah sebagai upaya mengurangi emisi rumah kaca, yang menjadi pemicu pemanasan global. Melalui Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung, upaya pembentukan bank sampah mulai dibentuk disetiap wilayah melalui kegiatan sosialisasi. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung, Emilia Kusumawati mengatakan, pembentukan bank sampah ini merupakan salah satu upaya pemerintah pusat dalam mengurangi emisi rumah kaca dari segala sektor.

“Saat ini pemerintah sedang galak-galaknya mengurangi emisi rumah kaca dari segala sektor. Mulai dari sektor pertanian hingga sektor industri. Pembentukan bank sampah ini menjadi salah satu upaya kita dalam mengurangi pencemaran lingkugan dan emisi rumah kaca,” kata Emilia saat menggelar kegiatan sosialisasi pembentukan bank sampah di Kantor Desa Kedaung, Kecamatan Sragi, Kamis (24/11) kemarin.
Emilia mengungkapkan, bank sampah bukanlah hal yang baru di wilayah Lampung. Namun, keberadaan bank sampah ini belum bergerak dengan maksimal. Melalui sosialisasi yang diikuti oleh 10 desa wilayah Sragi itu, Pemprov ingin mengoptimalkan bank sampah demi mengurangi pencemaran lingkungan dari rumah tangga tersebut.
“Di Sragi ini pun mungkin sudah ada bank sampah, tapi belum bergerak dengan optimal. Dari sosialisasi ini kita ingin mengajak pada milenial bergerak menjaga lingkungan dan mengurangi emisi rumah kaca dengan membentuk bank sampah,” sambung Emilia.
Emili menuturkan, bank sampah tak semata sebagai upaya menjaga lingkungan dari pencemaran sampah. Bank sampah juga memberikan peluang usaha untuk masyarakat.
“Di kota besar seperti Jogja, bank sampah memiliki omzet sampai Rp 170 juta per bulan. Di Lampung, pengelolaan limbah rumah tangga melalui bank sampah ini sudah berjalan di Kota Metro. Penggeraknya milenial, sementara emak-emak dapat penghasilan dari menjual samah. Artinya mengelola sampah rumah tanggak ini tak hanya berdampak postif untuk lingkungan, tapi sisi ekonominya juga ada,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, Pemerintah Provinsi melalui Dinas Lingkungan Hidup telah mensosialisasikan pembentukan bank sampah ini di 15 Kabupaten. Tak memberikan sosialisasi, Dinas Lingkungan Hidup juga memberikan bantuan sarana yang bersifat stimulan untuk pengelola bank sampah.
“Kita juga memberikan bantuan bersifat stimulan, seperti kendaraan roda tiga dan mensin pencacah untuk bank sampah yang memang sudah berjalan. Harapan kita di tahun depan setiap desa minimal mimilik satu unit bank sampah,” harapnya. (vid)

Sumber: