BP4K Lamsel Beri Pelatihan Pengembangan Agribisnis

BP4K Lamsel Beri Pelatihan Pengembangan Agribisnis

SRAGI – Badan Penyuluh Pertanian, Perikanan, Perkebunan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Lampung Selatan memberikan pelatihan agribisnis kepada Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dan 40 orang pengurus Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadya (P4S), Selasa (9/8). Pelatihan yang dipusatkan di balai P4S Kecamatan Sragi itu berasal dari enam kecamatan, yakni Kecamatan Sragi, Ketapang, Kalianda, Candipuro, Natar dan Jatiagung. Pelatihan ini untuk mendorong pengembangan perekonomian produktif yang bersifat kerakyatan kususnya disektor komoditi pertanian ditingkat desa. Kepala BP4K Kabupaten Lampung Selatan Ir. Noviar Akmal menjelaskan, kegiatan pelatihan Agribisnis kepada para pengurus P4S se-Kebupatan Lampung Selatan itu bertujuan untuk mendorong para petani di desa agar lebih proaktif dalam kegiatan skala ekonomi produktif yang bersifat kerakyatan. “Geliat ekonomi produktif ditingkat petani desa di Lamsel mulai menunjukan tren positif. Hal itu terlihat dari banyaknya UMKM dibidang pertanian di desa mulai bermunculan,” ujar Noviar Akmal. Untuk mempertahankan tren tersebut, kata Noviar Akmal, BP4K berupaya mendorong laju ekonomi khususnya komoditi pertanian yang sesuai dengan potensi dan budaya lokal melalui pembenahan Sumber Daya Manusia (SDM) para petani dibidang agribisnis secara berkelanjutan. “Seperti pelatihan strategi pengembangan usaha dan produksi pertanian yang saat ini sedang digelar,” kata Noviar Akmal. Dengan SDA yang dimiliki saat ini, Noviar Akmal mengaku optimistis program ini akan berjalan baik. Dikatakan, malalui pelatihan ini para petani bisa proaktif dalam pengembangan agribisnis pertanian. “Harapannya geliat perekonomian kususnya komoditi disektor pertanian bisa terus berkembang,” tuturnya. Anggota pengurus P4S, Kecamatan Jatiagung Rohmadi (38) mengatakan, saat ini P4S telah mengembangkan jenis sayuran organik dan jamur tiram. Sementara pemasaran baru sebatas pasar-pasar tradisional diwilayah kecamatan setempat. “Produk hasil pertanian yang sudah berhasil kami kembangkan adalah selada, kembang kol dan jamur tiram. Tidak menutup kemingkinan akan merambah kepengembangan usaha pertanian jenis lain. Terkait pemasaran kami baru sebatas pasar tradisioanl dan kedepan kami akan mencoba pemasaran hasil produk pertanian ke toko-toko swalayan,” ujar Rohmadi.(red)

Sumber: