Irigasi Rusak, Petani Muara Badas Kesulitan Air
PALAS, RADARLAMSEL.COM – Kondisi saluran irigasi persawahan Muara Badas, Desa Sukaraja, Kecamatan Palas kini mengalami kerusakan parah. Akibatnya menjelang musim tanam saat pembagian air menjadi tidak merata. Wastopo (50) salah satu petani setempat mengatakan, kondisi kesulitan pasokan air ini sudah dirasakan petani lebih dari sepuluh tahun belakangan.
“Sudah lebih dari sepuluh tahun, pembagian air tidak merata. Yang kebagian air hanya dihulu saja dekat pintu air bendungan, sementara sawah yang ada dihilir tidak kebagian air,” kata Wastopo kepada Radar Lamse, Kamis (5/1) kemarin.Wastopo mengungkapkan, minimnya perawatan jaringan irigasi menjadi penyebab utama maslah kesulitan air yang dialami petani. Di beberap titik saluran irigasi telah jebol namun tak pernah mendapat perbikan.
“Yang mungkin karena kurang perawatn. Sebak banyak beton penangkisnya yang sudah jebol tapi tak pernah mendapat perbaikan serius, dulu pernah ada hasilnya enggak lama sudah rusak lagi,” sambungnya.Rahman (35) petani lainya menjelaskan saluran irigasi tersebut memiliki panjang sekitar empat kilometer. Namun akibat banyaknya kerusakan penangkis saluran irigasi tersebut hanya mampu mengalirkan air sejauh dua kilometer.
“Saluran irigasi memiliki panjang sekitar empat kilometer. Tapi, dengan kondisinya yang rusak, sebagian saluran yang ada dihilir tidak terisi air,” ucapnya.Akibat kondisi tersebut, puluhan hektar area persawahan di Muarabadas tidak mendapat pasokan iar. Bahkan sejumlah petani terpaksa menggunakan mesin pompa guna memenuhi pasokan iar.
“Saluran irigasi bahkan sudah ada yang ditanami jagung karena terlalu lama tak terisi air. Bahkan sekarang ini petani harus nyedot air dari Sungai Way Pisang. Harapan kami ada upaya perbaikan dari pemerintah terkait untuk memperbaiki saluran irigasi,” pungkasnya. (vid)
Sumber: