Kerajinan Guci Kurang Peminat Dari Lokal, Begini Penjelasan Kadis Kop dan UMKM Lamsel

Kerajinan Guci Kurang Peminat Dari Lokal, Begini Penjelasan Kadis Kop dan UMKM Lamsel

KALIANDA, RADARLAMSEL.COM - Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lampung Selatan, Aryantoni, angkat bicara mengenai keluhan pengrajin guji di Kecamatan Natar yang sulit mendapat perhatian dari pemerintah. Aryantoni mengatakan pihaknya sudah pernah berbicara dengan pengrajin di sana. Aryantoni mengakui agak sulit kalau memasarkan guci di wilayah Lampung Selatan. Menurut dia, karena peminatnya kurang. Kebanyakan para pengrajin lebih memilih mengirim barang hasil produksi mereka ke luar daerah. Misalnya, di wilayah Palembang, dan Bengkulu.

\"Saya sudah pernah ngobrol dengan Wawan (Irawan), juga Hendi. Saya sering kasih informasi ke teman-teman kalau pas ada event. Siapa tau mereka mau ikut contoh, road show bus KPK waktu itu dan kemarin waktu Lampung Selatan Fest,\" katanya kepada Radar Lamsel, Minggu, 8 Januari 2023.
Aryantoni kurang paham sebab pemasaran produk guci di Lampung Selatan kurang menarik pembeli. Padahal, kata Aryantoni, harganya sudah sangat standar alias bersahabat. Mungkin para pengrajin harus mencari cara lain supaya produk mereka bisa diminati di wilayah lokal. Di beritakan sebelumnya, UMKM kerajinan masyarakat seperti gerabah, kerajinan jati ukir kursi, meja, lemari, dan dipan di Kecamatan Natar kurang diminati masyarakat Lampung Selatan. Padahal, produk-produk tersebut diklaim laku dan diminati masyarakat dari luar daerah. Salah satu pemilik UMKM, Purna Irawan alias Wawan, warga dusun Sidoarjo 1/2 , Desa Negararatu, Kecamatan Natar, mengatakan kalau kendala saat pandemi hanya susah mengirim barang karena sebagian wilayah menerapkan PPKM jadi tidak bisa masuk, tetapi sebagian wilayah ada kebijakan untuk kendaraan barang tetap bisa. Untuk saat ini, kata Wawan, mungkin puncaknya para pembeli berdatangan karena pandemi sudah berlalu. Pesanan barang hampir ada terus, baik dari dalam provinsi mau pun luar. Intinya produksi kerajinan akan tetap berjalan karena memang hampir semua kerajinan ada dan yang pesan pun ada terus.
\"Ya, intinya kami ini jalan sendri, modal sendiri, kerja sendri, upah sendri, dari dinas pas pandemi nggak ada apa lagi sekarang,\" katanya. (rnd)

Sumber: