Dasar Pikiran Kotor, Fotografer Berbuat Cabul ke Puluhan Siswi SD
NATAR, RADARLAMSEL.COM – Sebanyak 21 siswa SD Bumi Sari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Seatan masih trauma usai mendapat tindakan tak senonoh dari seorang fotografer cabul belum lama ini. Kebiadaban fotografer tersebut terbongkar usai sejumlah siswa kelas 6 yang hendak mengikuti sesi pemotretan pas foto menangis dan mengadu kepada orangtuanya usai diraba-raba oleh si fotograper tersebut. Pada saat kejadian seluruh siswa SD yang akan dilakukan pemotretan dikumpulkan di dalam kelas oleh fotografer tersebut, tidak ada pengawasan dari pihak sekolah saat pemotretan berlangusng.
\" Pintunya ditutup sama yang moto, siswi SD yang di foto di remas-remas dibagian tubuhnya yang sensitif, \" kata Sumber kepada Radar saat memberikan informasi.Atas kejadian itu orang tua dari siswa yang bersekolah di SD itu merasa resah bahkan anaknya disuruh bercerita apabila ada orang yang melakukan perbuatan seperti yang terjadi di SD Bumi Sari beberapa waktu lalu.
\" Kalau posisi anak saya dibegitukan saya nggak akan terima. Saya juga selalu minta sama anak kalau ada orang melakukan perbuatan seperti yang di SD nya agar segera melaporkannya, \" kata salah satu wali murid.Kepala Sekolah SDN Bumi Sari, Kecamatan Natar Herlinawati saat dikonfimasi membenarkan kejadian itu, dia meminta media ini tidak mempublikasikan peristiwa tersebut. Herlinawati juga menyebutkan jika kejadian itu diminta pihak kepolisian tidak mempublikasikannya.
\" Mohon maaf gak usah di ekspose ya, kami juga sudah dipesan oleh pihak kepolisian silahkan minta keterangan di polsek. mohon maaf ya, \" Kata kepala SekolahSekolah SDN Bumi Sari, Rabu 8 Maret 2023.Kepala Desa Bumi Sari Supriono saat dimintai keterangan membenarkan kejadian itu, bahkan kata dia persoalan itu sudah ditangani Polres dan PPA Kabupaten Lampung Selatan.
\" Sudah laporan ke desa, Bahkan suda ditangani langsung oleh Polres Lamsel dan PPA Kabupaten, \" ujar Keades Bumi Sari.Kordinator Wilayah (Korwil) I Kecamatan Natar Marliyah, S.IP mengatakan, membenarkan adanya kejadian itu. Korwil meminta tidak ada pemberkatan soal itu.
\" Maaf mas, permasalahannya sudah di tangani Polsek mas, silahkan untuk konfirmasi ke Polsek saja. Aku berharap tidak ada pemberitaan mengenai hal ini mas, \" Kata Marliah.Polsek Natar angkat akhirnya membeberkan kronologis kejadian dugaan pencabulan 21 siswi SDN Bumi Sari. Diketahui bermula saat orangtua fotografer sakit-sakitan, usaha fotografer itu diserahkan ke anaknya. Karena pihak sekolah sudah bekerjasama dengan keluarga fotografer itu sejak lama.
\" Jadi usaha fotografer tersebut diserahkan ke anaknya. memang pihak sekolah sudah bekerjasama dengan keluarga fotografer itu sudah lama. Jadi saat itu sedang ada sesi pemotretan foto ijazah untuk siswa kelas 6. dari pihak sekolah sudah menyediakan tempat outdoor (ruangan terbuka) untuk sesi pemotretan, namun si fotografer enggan foto ditempat tersebut. alasannya silau dan semacamnya, \" kata Kapolsek Natar Kompol Enrico Donald Sidauruk.Kemudian lanjut Kapolsek, pihak sekolah menyediakan ruangan untuk pemotretan sesuai dengan keinginan fotografer. Dari situ lalu terjadilah dugaan tindakan asusila tersebut. Awalnya, guru curiga terhadap gerak gerik pelaku. karena pihak guru sudah mencoba merapikan seragam daripada murid-muridnya tersebut, supaya mereka tinggal foto di dalam, namun kenyatannya mereka sampai di luar bajunya tetap berantakan lagi.
\"Misalnya kerudungnya dibuka, terus ada beberapa bagian vital, khususnya perempuan, yang dipegang-pegang oleh pelaku. karena saat itu tidak ada pengawasan dari guru. guru hanya diperbolehkan menunggu di luar kelas. anak-anak disuruh masuk satu-satu, \" jelasnya.Karena ada salah satu anak yang menelfon orangtuanya dan mengadu diperlakukan seperti itu. Lalu orangtuanya menelfon pihak sekolah, untuk mengonfirmasi kejadian tersebut. Ternyata siswa lain yang mendengar kejadian dan mengalami peristiwa itu menangis.
\" Terungkap ada 21 siswi yang menjadi korban tindak asusila pelaku. ada juga murid yang sengaja diam-diam memvideokan perbuatan pelaku, \" jelasnya. (feb)
Sumber: