Terjadi Perubahan Sikap dan Prilaku Masyarakat
CANDIPURO – Program swasembada water close (WC) di Kecamatan Candipuro mulai di evaluasi dan monitoring untuk mengetahui sejauh mana program tersebut berhasil di masyarakat. Hasilnya, masyarakat telah banyak yang berubah sikap dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Bupati Lampung Selatan, DR. Hi. Zainuddin Hasan yang diwakili Staf Ahli Bidang Kesra, Ir. Afruddin mengatakan, program tersebut harus di follow up oleh Dinas Kesehatan Lamsel dan dijadikan level kabupaten. “Supaya sama seperti di Kecamatan Candipuro, ini harus ditindaklanjuti dan disebarluaskan ke setiap kecamatan yang ada di Lamsel. Sehingga di kemudian hari terjadi perubahan sikap di masyarakat untuk tidak malakukan buang air besar sembarangan (BABS),”kata Afruddin, Senin (15/8). Kepala Dinas Kesehatan Lamsel, Dr. Jimmy Banggas Hutapea, MARS menekankan, dari hasil evaluasi bersama agar apa yang dilakukan saat ini lebih maksimal. Masyarakat terus dipacu motivasinya sehingga mereka dengan sadar mau membuat jamban sehat yang sesuai dengan standar kesehatan. “Pemicuan terus dilakukan dan telah menjalar ke Kecamatan lain. Tentu ini hal yang menggembirakan bagi kami, sehingga Lampung Selatan akan terbebas dari BABS,”ujar Jimmy. Anggota DPRD Provinsi Lampung, Antoni Imam, SH mengakui, program swasembada WC belum sepenuhnya didukung oleh pemerintah di tingkat tinggi. Ia berharap, semua dapat didukung sehingga terwujud apa yang diharapkan. “Semua harus konsentrasi bersama dan kami yakin akan berhasil,”kata Antoni Imam. Koordinator SNV Kabupaten Lamsel, Deddy Ahmad mengatakan, SNV akan merancang sistem monitoring sanitasi dan dana desa melalui basis androit. Selain itu di semua Desa se-Kecamatan Candipuro, akan dibahas swasembada WC. “Kalau sudah ada monitoring melalui basis adroit, kita bisa mengetahui capaian sistem survey online. Dalam waktu singkat dapat diketahui pencapaiannya dan pilotnya di Candipuro,”ujar Deddy Ahmad. Sementara itu Camat Candipuro, Affendi, SE mengakui, dari hasil evaluasi telah terjadi peningkatan warga yang memiliki jamban sehat secara swadaya. Dalam waktu dekat Pemerintah Desa melalui Peraturan Desa (Perdes) akan membuat permodalan BUMDes dengan tujuan membuat closeet. “Sudah tercapai 4060 jamban sehat yang dibangun warga. Ini semua berkat digerakkan oleh tentara Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang tersebar di semua desa,” kata Affendi. (gus).
Sumber: