Desa Kelaten Pertama Miliki BUMDes
PENENGAHAN – Desa Kelaten, Kecamatan Penengahan menjadi desa pertama kalinya di Kabupaten Lampung Selatan yang sudah memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang diprogramkan Bupati Lampung Selatan Dr. H. Zainudin Hasan, M.Hum. Desa Kelaten membentuk BUMDes dengan jenis usaha warung desa (Wardes) dan usaha pengembangan ternak sapi yang dipadu dengan biogas memanfaatkan kotoran sapi. Sebagai bentuk apresiasi dari Pemkab Lamsel, Bupati Lamsel Dr. H. Zainudin Hasan, M.Hum bersama sejumlah pejabat dilingkungan Pemkab Lamsel meresmikan BUMDes Desa Kelaten pada 25 Mei 2016 lalu. Saat ini, perkembangan BUMDes dengan jenis usaha Wardes yang dimiliki Desa Kelaten cukup baik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Sebab, wardes tersebut menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat, seperti sembako, sepatu, foto copy dan alat tulis kantor (ATK). Bahkan sebelum wardes itu diresmikan oleh Bupati, Pemerintah Desa Kelaten sudah menjalankan jenis usaha pengembangan ternak sapi yang dipadu dengan program biogas. Jenis usaha ini, Pemerintah Desa Kelaten mengembangkan 8 ekor sapi yang dikelola oleh dua kelompok ternak di desa setempat sejak Maret 2015 lalu. Kepala Desa Kelaten Joni Amsyah mengatakan, BUMDes Desa Kelaten membuat usaha wardes dan usaha pengembangan ternak sapi sekaligus biogas. Menurutnya, BUMDes merupakan program pengembangan ekonomi kerakyatan yang dicanangkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. “Kami bersyukur, BUMDes Desa Kelaten merupakan yang pertama kalinya dibentuk dan diresmikan langsung oleh bapak Bupati. BUMDes ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat karena menyediakan kebutuhan sehari-hari seperti sembako, sepatu, mesin foto copy dan menyediakan ATK. Sejak diresmikan sampai saat ini perkembangan wardes cukup baik dan memberikan manfaat bagi warga sekitar,” tutur Joni Amsyah, kemarin. Menurut Joni, pemerintah desa rencananya akan menjalin kerjasama dengan pihak produsen barang untuk mendapatkan harga yang lebih murah. “Masyarakat sangat terbantu dengan adanya wardes karena harganya yang kompetitif dan mudah terjangkau,” ujarnya. Sementara usaha pengembangan ternak sapi, lanjut Kades Kelaten dua periode ini, delapan ekor sapi saat ini dikembangkan oleh dua kelompok. Dikatakan, 8 ekor sapi tersebut merupakan bantuan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. “Teknis usaha ini, setiap satu ekor sapi mengembalikan 1,5 ekor sapi atau dua ekor sapi mengembalikan 3 ekor sapi. Sapi-sapi itu akan digulirkan kembali kepada warga atau kelompok yang belum mendapatkan. Bantuan atau usaha pengembangan sapi ini juga sekaligus pengembangan program biogas yang memanfaatkan kotoran sapi sebagai bahan bakar gas untuk memasak dirumah tangga,” tutur Joni Amsyah. Rencananya, lanjut Joni Amsyah didampingi Kasi Pemerintahan Desa Kusmarno, pemerintah desa akan membentuk jenis usaha baru yakni pembuatan paving blok. Rencana itu akan diwujudkan tahun depan program dana desa tahun 2017. “Usaha paving blok ini cukup menjanjikan karena sesuai intruksi bapak bupati, jalan-jalan lingkungan dibangun dengan menggunakan paving blok,” katanya.(man)
Sumber: