Agung Handoko Pernah Sekolah di SMK Yaditama

Agung Handoko Pernah Sekolah di SMK Yaditama

SIDOMULYO – Agung Handoko (28), pemilik akun Facebook “Agung LaEh” yang menghebohkan para netizen akibat ulahnya mengunggah foto menginjak Al-Qur’an, Kamis (11/8) lalu dikecam oleh banyak pihak. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, Agung Handoko pernah mengenyam pendidikan di SMK Yaditama Kecamatan Sidomulyo pada tahun 2004 dan lulus tahun 2007. Kepala Sekolah SMK Yaditama Sunaryo membenarkan jika pelaku pernah belajar di Sekolah Kejuruan Swasta di Sidomulyo itu. “Setelah pihak sekolah mengecek, ternyata benar Agung pernah belajar disini. Langsung saja tanyakan kepada para guru,” singkatnya saat ditemui Radar Lamsel, Senin (15/8) kemarin. Semasa sekolah, pria yang akrab disapa Doko ini dikenal sebagai siswa yang biasa –biasa saja. Tidak ada keanehan dan kejanggalan semasa belajar di SMK tersebut. Mendengar hal tersebut para guru mengecam tindakan Doko yang tidak patut untuk dicontoh itu. “Semasa sekolah, Doko biasa saja. Tidak pernah melakukan tindakan-tindakan fatal seperti ini. Sebagai guru dan juga muslim tentunya kami tidak membenarkan tindakan tersebut,” ujar Mian Kepala Tata Usaha SMK Yaditama. Dijelaskan, Doko mulai mengenyam pendidikan di SMK dari tahun 2004 dan lulus pada tahun 2007. Selama tiga tahun itu, kata Mian, tidak ada yang menonjol dari sosok Doko. “Tercatat sebagai murid kelas Administrasi Perkantoran lulusan tahun 2007,” ungkapnya. Lebih lanjut Mian yang dulunya merupakan teman satu angkatan dimasa sekolah mengaku terkejut atas perilaku yang ditunjukan oleh Doko. “Sebagai teman satu angkatannya dimasa sekolah dan sebagai muslim tentu akan merasa miris dengan tindakan tersebut,” beber dia. Mian menambahkan, sejak lulus sekolah dirinya tidak pernah lagi bertemu dengan pelaku hingga berita tentang unggahan tersebut mencuat. “Sejak lulus sudah tidak pernah bertemu, karena Doko bekerja di daerah Tulang Bawang,” tandasnya. Diketahui Agung Handoko alias Agung LaEh menginjak Al-Qur’an lantaran ingin membuktikan cinta terhadap wanita yang dicintainya. Pelaku berani bersumpah diatas Al-Qur’an agar sang kekasih benar-benar percaya, namun ketidaktahuan dan kebodohan atas sumpah diatas Al-Qur’an menyebabkan pria asal Desa Kotadalam ini mendapat banyak kecaman dan membahayakan dirinya sendiri. Muliaman salah seorang guru di SMK Yaditama mengatakan, meski niat pelaku tidak menistakan Agama Islam, namun tindakannya yang terlalu bodoh dan ekstrim membuat para guru kecewa dan geram. “Kami bicara sebagai muslim, meski niatnya tidak begitu, namun tindakannya sangat salah,” ujar guru mata pelajaran Teknik Komputer ini. (ver)

Sumber: