Tuping Lamsel Diteliti Peneliti Australia

Tuping Lamsel Diteliti Peneliti Australia

PENENGAHAN – Desa Kuripan, Kecamatan Penengahan dikunjungi para peneliti dari Monash University, Melbourne, Australia. Adalah Prof. Margareth J Kartomi beserta putrinya DR. Karen S. Kartomi Thomas untuk meneliti kebudayaan yang ada di desa yang memiliki catatan sejarah tersebut selama 4 hari. Mereka melakukan sejumlah penelitian terhadap seni budaya, seni tari, seni musik dan drama yang ada di Desa Kuripan. Hal itu dikatakan oleh Yogha Aji Saka yang merupakan perwakilan dari Lamban Balak (Rumah Keratuan) Desa Kuripan untuk mendampingi para peneliti tersebut. “Mereka berkunjung selama 4 hari di desa ini untuk melakukan penelitian terhadap 12 bala-bala wajah tuping keratuan Darah Putih. Penelitian dilakukan karena menurut mereka Tuping Keratuan ini sangat menarik untuk diteliti karena mempunyai kesakralan dan tidak semua orang bisa melihatnya secara langsung,” ungkap Yogha kepada Radar Lamsel di Lamban Balak, Sabtu (20/8). Mengenai tuping keratuan darah putih, Margareth mengatakan baru sebatas melihatnya saja dan belum mengetahui secara jelas dipakai untuk acara apa saja tuping tersebut. “Kami baru sebatas melihatnya saja dan belum mengetahui dipakai untuk acara apa saja tuping tersebut. Kami meminta kepada tokoh adat di desa dan Lamban Balak untuk memberikan kami informasi sebanyak-banyaknya mengenai tuping itu,” ungkapnya. Saat ditanya mengenai kesenian budaya yang ada di Lampung Selatan, Prof. Margareth mengatakan kesenian Tuping yang paling menarik hanya ada di Desa Kuripan. Karena di desa tersebut mempunyai seni Tuping yang berbeda dari seni Tuping yang ada di daerah Lampung lainnya. “Kami sudah berkunjung di berbagai tempat di Lampung, tapi yang membuat kami tertarik meneliti seni Tuping di Desa Kuripan. Karena kami ingin tahu sejarah mengenai keratuan dan kesakralan tuping keratuan darah putih. Kami meminta bantuan kepada seluruh masyarakat untuk memberikan informasi seputar kesenian tuping Ratu Darah Putih,” Margareth menambahkan. Setelah mendapatkan data-data, lanjut Margareth, dia dan anaknya akan mendokumentasikan hasil penelitiannya kedalam sebuah buku. Nantinya buku tersebut akan disimpan di Monash University dan dipublikasikan di museum nasional yang ada di Jakarta. \"Penelitian ini bermaksud untuk membuat sebuah buku yang berisikan tentang Adat dan Budaya Lampung yang saat ini saya akan melakukan penelitian mengenai seni budaya Tuping yang ada di Desa kuripan. Setelah penelitian kami berhasil, kami akan mempublikasikan ini di Monash University dan di museum yang ada di Jakarta. Bila ada acara festival internasional, kami berencana mengajukan kesenian dari Lampung ini. Tujuan kami agar orang-orang tahu bahwa inilah salah satu kebudayaan Indonesia yang berasal dari Lampung,” pungkas Margareth. (Cw1)

Sumber: