Diiringi Doa, Mbah Ponirep Masuk Kloter 23 CJH
SIDOMULYO – Mbah Ponirep (90), akhirnya berangkat menunaikan Ibadah Haji. Nenek tua si penjual daun pisang asal Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidomulyo tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 23 Calon Jamaah Haji (CJH) yang berangkat pada Selasa (23/8) kemarin. Tumin (35), cucu dari Ponirep mengatakan, neneknya masuk kloter 23 dan diberangkatkan pada Selasa pagi. “Keluarga mengantarkan ke Kantor Bupati pada jam 07.00 WIB untuk pelepasan,” kata Tumin kepada Radar Lamsel, kemarin. Tumin mengaku bahagia serta sedih bercampur aduk ketika mengantarkan nenenknya itu. Pasalnya, Ponirep adalah peserta tertua yang ada di kloter 23. “Bahagia serta sedih karena hingga kini keluarga masih terkejut dengan tekadnya yang menabung dari hasil berjualan daun pisan selama 20 tahun,” ungkapnya. Lebih lanjut Tumin mengatakan, semua keperluan dan perabotan untuk sang nenek sudah dipersiapkan oleh keluarga. Meski sudah tidak muda lagi namun tekad wanita beranak empat ini sudah bulat dan terbukti. “Nenek masuk dalam rombongan jamaah haji lanjut usia, tapi fisik dan semangatnya cukup kuat untuk bisa menunaikan ibadah haji,” katanya lagi. Hal senada juga dikatakan Bangun (40) anak kandung Ponirep. Ia mengatakan, do’a dan harapannya agar ibunya bisa menjadi haji yang mabrur. “Mudah-mudahan menjadi haji yang mabrur dan perjalannya tanpa hambatan,” harap dia. Hingga kini masih banyak yang terkejut lantaran Ponirep yang menabung selama bertahun-tahun untuk berhaji dari hasil menjual daun pisang dan tempe. Husni (45) misalnya. Warga setempat mengatakan, selama ini sosok Ponirep dikenal sebagai penjual daun pisang dan tempe yang gigih. Namun ia tidak pernah bercerita kepada siapapun jika ingin pergi berhaji. “Jangankan masyarakat, keluarganya saja kaget mas. Mbah Ponirep tidak pernah buka omongan untuk pergi berhaji, baru sepekan terakhir sebelum keberangkatannya ia mengundang warga untuk syukuran sebelum berangkat haji,” imbuhnya. Kepala Desa Sidomulyo Sutanto, mengaku kagum dengan sosok wanita tua ini, ia mengatakan niat dan tekadnya patut menjadi contoh bagi warga Sidomulyo. “Jika sudah niat, tak kenal tua ataupun muda semua pintu pasti dibukakan oleh yang maha kuasa,” pungkasnya. (ver)
Sumber: