Selesai Bertugas di Lamsel, Petugas SP3 Tewas Kecelakaan
Awal bulan September 2016, merupakan akhir dari tugas Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (SP3) yang bertugas di Lampung Selatan. Namun bagi Pupel Agus Setiyadi (26) warga Jambi yang ditugaskan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI di Desa Karya Mulyasari, Kecamatan Candipuro harus pulang dengan diantar ambulance jenasah. Laporan AGUS PAMINTAHER, CANDIPURO Empat hari sebelum mengalami kecelakaan maut di Jalinsum tepatnya di depan Mapolsek Tanjungan, Kecamatan Katibung, Sabtu (27/8) sekitar 14.00 WIB, Pupel bersama rekannya berangkat mengikuti pelatihan di Hotel Bukit Randu Bandarlampung bersama dengan rekannya Rizki Alexander. Selesai pelatihan, keduanya pulang dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Yupiter Z warna merah putih (Motor dinas Kepala Desa Karya Mulyasari). Sampai di depan Mapolsek Tanjungan, sepeda motor menabrak bagian belakang truk dan korban terjatuh dengan luka parah di kepala. Sementara rekannya Rizki yang duduk dibelakang mengalami luka pada bagian lutut sebelah kanan. Rizki mengaku, pulang dari Hotel ia yang membawa kendaraan bersama korban. Sesampainya di Masjid yang ada di Kecamatan Panjang Bandarlampung, korban minta berhenti untuk menjalankan sholat. Selesai sholat, korban minta agar ia yang membawa sepeda motornya. “Saya tidak tahu, apakah korban mengantuk saat membawa sepeda motor. Karena begitu dekat dengan truk yang ada di depan, sepeda motor langsung oleng dan menabrak bagian belakang samping kiri,” kata Rizki. Kepala Desa Karya Mulyasari, Warno mengakui, kedua SP3 tersebut selama dua tahun berada di rumahnya. Ia tidak menyangka bila korban harus meninggal dengan cara tragis akibat kecelakaan sepulang mengikuti pelatihan. “Sebenarnya tanggal 31 Agustus 2016 ini, korban dan Rizki akan selesai tugasnya. Kami selaku wakil dari Pemerintah Desa dan juga masyarakat sangat kehilangan sosok yang sudah membantu program-program di desa. Mudah-mudahan almarhum diterima di sisi Alloh SWT,” kata Warno, Minggu (28/8). Hal sama dikatakan Suprihatin (47). Dia tidak menyangka, pamitnya almarhum beberapa waktu lalu merupakan perpisahan yang terakhir kalinya. “Dia waktu itu bilang, saya mohon maaf kalau ada kesalahan dan kemungkinan tidak akan datang lagi,”ujarnya. Kabid Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Lamsel, Sampoerno, SIP mengatakan, ia mendapatkan tugas mengawal jenasah Pupel Agus Setiyadi sampai ke rumah duka. Hal tersebut juga dilakukan dengan koordinasi bersama Dispora Provinsi Jambi. “Saya didampingi petugas dari Dispora Provinsi Lampung untuk mengawal jenasah ke Jambi. Ini masih diperjalanan dan sebentar lagi sampai ke rumah duka,” kata Sampoerno melalui sambungan telepon. Sementara itu, Kasat Lantas Polres Lamsel, AKP. Mubyarto saat dihubungi melalui sambungan telepon mengaku belum mendapatkan laporan dari Poslantas Tarahan. “Belum ada laporan ke saya dan nanti saya tanyakan kronologis kejadiannya,” ujar Mubyarto. (*)
Sumber: