MKKS SMP Lamsel Usulkan Perbaikan

MKKS SMP Lamsel Usulkan Perbaikan

KALIANDA – Kerusakan atap bangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Satu Atap (Satap) 1 Palas, dikawatirkan akan membahayakan murid saat mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM). Melihat kondi tersebut, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kabupaten Lampung Selatan, segera mengusulkan perbaikan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lamsel. Ketua MKKS SMP Lamsel, Drs. A. Wardhani. HS mengatakan, kondisi sekolah sangat memprihatinkan dan perlu segera dilakukan perbaikan. Ia akan berkoordinasi dengan Disdik Kabupaten Lamsel, agar sekolah tersebut mendapat perhatian yang serius. “MKKS sifatnya hanya mengusulkan dan semua diserahkan ke Disdik Lamsel. Harapan kami, tidak ada sekolah di Lamsel ini yang rusak. Sehingga anak-anak bangsa dapat menempuh pendidikan dengan nyaman,” kata Wardhani, Sabtu (3/9). Kepala Desa Tanjungsari, Sobri mengakui, kerusakan bangunan sekolah sudah lama terjadi. Bahkan sejak tahun 2007 hingga sekarang tidak ada perbaikan sekolah. Saat ini kondisi bangunan, atap nyaris roboh, kusen-kusen lapuk, plafon jebol, dinding penyekat dari geribik sudah koyak dan lantai ada yang jebol. “Sangat memprihatinkan sekali dan tidak layak dipakai untuk belajar anak-anak. Apalagi atap bangunan, sudah melengkung bagian atas dan tinggal ambrol. Kami kawatir, kalau tidak segera diperbaiki akan membahayakan sekali,” kata Sobri. Selain atap bangunan yang membahayakan, para tenaga pendidik yang semuanya tenaga honorer mengeluhkan kecilnya honor yang diterima. Sekolah yang berada di tempat terpencil, para guru dibayar dengan honor sebesar Rp 15.000,- perjam. “Sejak berdiri hingga sekarang, kami hanya menerima honor yang tidak seberapa besarnya. Mau dibilang iri, kami juga iri. Karena kami tidak bisa sertifikasi seperti guru yang mengajar di sekolah swasta,” ujar Sriyono guru yang mendapatkan jam mengajar sebanyak 12 jam dalam satu bulan. Seperti diberitakan sebelumnya, anggota Komisi D DPRD Lamsel melihat dari dekat keberadaan SMP Satap 1 Palas. Mereka sangat prihatin dan berharap Pemerintah Kabupaten melakukan perbaikan sekolah. (gus)

Sumber: