Umrah 2016 Tetap Bergulir, Tahun 2017 Bakal Dihapus

Umrah 2016 Tetap Bergulir, Tahun 2017 Bakal Dihapus

KALIANDA – Pemkab Lampung Selatan memastikan program umrah ke tanah suci tetap akan digulirkan pada tahun 2016 ini. Di tahun 2017, Pemkab Lamsel memastikan program tersebut akan dihapus. Kendati begitu Bupati Lampung Selatan H. Zainudin Hasan meminta kepada Bagian Bina Mental dan Spiritual (BMS) Sekdakab Lamsel untuk melakukan verifikasi calon peserta yang bakal diberangkatkan dalam program tersebut. Orang nomor satu di Lamsel ini meminta agar BMS tidak salah pilih orang yang diberangkatkan ke tanah suci sebagai bentuk hadiah bagi masyarakat yang berdedikasi tinggi terhadap pembangunan di Kabupaten berjuluk Khagom Mufakat ini. “Tetap akan dilaksanakan program umroh tersebut hingga akhir tahun ini. Tapi saya minta kepada pihak BMS agar memverifikasi peserta umroh melalui tim seleksi. Jangan sampai salah pilih orang,” ujar Zainudin kepada waratawan, saat ditemui usai rapat koordinasi dan evaluasi kinerja perangkat daerah, di Aula Krakatau, Kantor Bupati Lamsel, Selasa (6/9) kemarin. Menurut Zainudin, program umroh itu semestinya diberikan kepada orang-orang yang sesuai dan pantas untuk mendapatkannya seperti pemenang lomba Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ), para guru ngaji atau marbot (pengurus masjid,red) yang sudah lama menjalankan profesinya tersebut. “Program umroh inikan sudah lama direncanakan, tetapi sampai saat ini belum terlaksana. Itu bukannya digagalkan, tetapi akan dilakukan seleksi ulang untuk pesertanya. Karena dari informasi yang saya terima pesertanya itu adalah pemenang lomba lari dan jalan sehat, kan tidak pas,” terangnya. Oleh karena itu, lanjut Zainudin, agar kegiatan keagamaan yang diprogramkan oleh Pemkab Lamsel melalui bagian Bina Mental dan Spiritual dapat berjalan sesuai, dan peruntukkannya tepat pada sasaran, maka untuk di tahun 2017 program umroh ditiadakan. Gantinya, kata Zainudin lagi, adalah program kesejahteraan para guru ngaji dan marbot yakni berupa pemberian honor sebesar Rp500 ribu sampai Rp1 juta perbulan. “Selain diperuntukkan bagi guru ngaji dan marbot, honor juga akan diberikan kepada para pelaku keagamaan yang beragama lain seperti halnya pendeta di Agama Kristen. Program kesejahteraan ini akan dimulai di tahun 2017, karena untuk di tahun ini anggarannya sudah tidak ada lagi,” pungkasnya. (iwn)

Sumber: