Siapkan 1.680 Tabung Gas Elpiji 3 Kg

Siapkan 1.680 Tabung Gas Elpiji 3 Kg

KALIANDA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan akhirnya mengambil langkah cepat untuk menyikapi persoalan atas tingginya harga dan kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram yang dikeluhkan oleh warga diwilayah Kecamatan Kalianda, Palas dan Sidomulyo sejak dua bulan terakhir ini. Hanya dengan waktu singkat berkoordinasi dengan pihak PT. Hiswana Migas dan PT. Pertamina Panjang, Bandar Lampung, akhirnya Pemkab Lamsel melalui Dinas Pasar dan Perdagangan (DPP), menggelar kegiatan operasi pasar (OP) gas elpiji 3 Kg di tiga wilayah kecamatan tersebut. Dalam kegiatan OP gas elpiji yang dilaksanakan, jumlah gas elpiji ukuran 3 kg yang didistribusikan oleh pihak Hiswana Migas Provinsi Lampung ke Lamsel, jumlahnya mencapai 1.680 tabung untuk dijual di tiga wilayah kecamatan yang masing-masing kecamatan mendapat jatah sebanyak 560 tabung gas elpiji. Kepala Bidang LPG Hiswana Migas Provinsi Lampung Adi menuturkan, kegiatan operasi pasar gas elpiji ini dilaksanakan atas permintaan Pemkab Lamsel, sebagai upaya mengatasi kelangkaan dan tingginya harga gas elpiji 3 kg, di wilayah Kecamatan Kalianda, Sidomulyo dan Palas yang terjadi dalam dua bulan terakhir ini. “Melalui kegiatan OP ini, gas elpiji ukuran 3 kg kami jual dengan harga menyesuaikan harga eceran tertinggi (HET) Provinsi Lampung yakni Rp16.500 per tabung. Dalam teknisnya tiap-tiap warga hanya diperbolehkan membeli satu tabung gas dengan cara menukarkan kupon yang telah diberikan oleh panitia,” ujar Adi kepada Radar Lamsel yang ditemui usai kegiatan OP gas elpiji 3 kg, di Kantor Kecamatan Kalianda, Kamis (29/9) kemarin. Menurutnya, langkanya gas elpiji ukuran 3 kg di sejumlah wilayah Lampung Selatan, itu bukan disebabkan adanya pengurangan jatah gas elpiji 3 kg dari pihak Hiswana Migas. Namun, kelangkaan tersebut disebabkan adanya penggunaan gas elpiji ukuran 3 kilogram yang berlebihan. “Kalau menurut laporan dari petugas kami yang melakukan monitoring ke lapangan, sebenarnya tidak ada kelangkaan gas elpiji 3 kg di wilayah ini (Lamsel, red). Hanya saja, gas elpiji yang didistribusikan ke tiap-tiap pangkalan itu selalu habis diborong oleh para petani untuk dijadikan sebagai bahan bakar minyak (BBM) mesin penyedot air. Karena saat ini kan sedang memasuki musim tanam,” terangnya. Banyaknya petani yang menggunakan gas elpiji ukuran 3 kilogram untuk BBM mesin penyedot air di sawah, lanjut Adi, dikarenakan para petani ingin mengirit dana pengeluaran disaat memasuki musim tanam. “Kalau menggunakan BBM jenis premium, para petani hanya mampu menghidupkan mesin penyedot air selama satu jam saja. Sedangkan, jika menggunakan gas elpiji ukuran 3 kg itu bisa mencapai delapan jam untuk satu tabung gas,” ungkapnya. Oleh karena itu, pihaknya berharap kepada pemerintah pusat, agar menerbitkan aturan atau kebijakan terkait jatah gas elpiji ukuran 3 kilogram khusus buat petani. Sehingga jika memasuki musim tanam, para petani tidak lagi menganggu jatah atau kuwota gas elpiji 3 kg yang memang buat masyarakat. “Saya yakin, jika pemerintah mengeluarkan aturan tersebut, maka kelangkaan ataupun meningkatnya harga gas elpiji 3 kg di lingkungan masyarakat tidak bakal terjadi lagi,” katanya. Sementara itu, Sekcam Kalianda Erdiyansyah menyatakan, untuk diwilayah Kecamatan Kalianda, mendapatkan jatah gas elpiji ukuran 3 kg sebanyak 560 tabung untuk pelaksanaan kegiatan OP. Menurutnya, jumlah tersebut diperuntukkan bagi warga yang ada di seputaran Kota Kalianda dan sekitarnya. “Alhamdulillah pelaksanaan OP gas elpiji tadi berjalan lancar. Ramai warga yang membeli, bahkan banyak juga yang tidak kebagian. Oleh karena itu, kami selaku pihak kecamatan berharap kepada PT. Hiswana Migas untuk bisa menambah jumlah gas elpiji yang akan dijual, jika kembali melaksankan kegiatan OP gas elpiji di wilayah ini,” harapnya. “Bila perlu pelaksanaannya tidak hanya dilakukan di Kota Kalianda saja, tetapi juga disejumlah desa yang ada diwilayah Kecamatan Kalianda. Karena, masih banyak warga yang berharap adanya gas elpiji ukuran 3 kg yang dijual dengan harga murah yakni Rp16.500 per tabung. Sebab, di warung-warung harganya bisa mencapai Rp22 ribu per tabung,” pungkasnya. (iwn)

Sumber: