Bahrain yang Salah, Mengapa Indonesia Lebih Banyak Menerima Hukuman?
Suasana ricuh antara pemain Bahrain dengan pemain Indonesia.--Reuters
Jadi di laga melawan Jepang pada 15 November 2024 nanti, Sumarji sudah bisa duduk di bangku cadangan lagi. Namun, tidak dengan Kim Jong-Jin. Pria yang bekerja sebagai analisis itu juga terkena skorsing sampai empat pertandingan.
Sayangnya FIFA tidak merinci secara jelas dan terang pelanggaran apa yang dilakukan oleh Kim Jong-Jin. Asisten Shin Tae-yong itu hanya disebut melakukan pelanggaran kode disiplin FIFA. Yang cukup menggelikan dalam rilis hukuman itu tidak ada pembahasan mengenai keberpihakan wasit.
Belum ada tambahan hukuman buat Al Kaf hingga tulisan ini rampung. Apakah wasit berkepala plontos itu bisa dihukum FIFA karena telat meniup peluit? Entahlah. Tapi seperti yang dikutip dari Pandit Football, wasit bekerja menganut Laws of the Game.
Soal pengambilan keputusan wasit di atas lapangan, termasuk penambahan waktu, didasarkan pada pemahaman wasit terhadap Laws of the Game. Di dalam Laws of the Game sendiri wasit boleh menambah additional time. Tetapi tidak diizinkan mengurangi menguranginya.
Terkait sanksi yang diberikan FIFA, PSSI baru-baru ini merespons melalui Arya Sinulingga, PSSI legowo dengan sanksi tersebut dan patuh pada putusan FIFA. Terlepas dari itu mudah-mudahan Timnas Indonesia tetap fokus menghadapi laga berat melawan Samurai Biru, dan Arab Saudi.
PSSI sendiri menargetkan Indonesia mesti mengantongi empat poin dari dua laga tersebut untuk bisa memperpanjang nafas di kualifikasi Piala Dunia 2026. Para supporter di Stadion Utama Gelora Bung Karno siap memberi teror kepada lawan-lawan Timnas Indonesia.
Selain itu Indonesia juga diharapkan tidak mendapat sanksi, entah itu di laga melawan Jepang maupun Arab Saudi. Maka mungkin perlu bagi supporter Timnas Indonesia, terutama yang akan menyaksikan langsung di Senayan menjaga sikap, dan kondusifitas. Baik sebelum, maupun sesudah laga. Setuju?
Sumber: