Bawang Merah di Ketapang Punya Prospek Bagus

Bawang Merah di Ketapang Punya Prospek Bagus

KETAPANG – Minat petani di Kecamatan Ketapang untuk mengembangkan tanaman bawang merah terus bertambah. Ini terbukti luas lahan yang ditanami bawang merah terus bertambah setiap musimnya. Sebelumnya luas lahan tanaman bawang yang dikelola petani hanya sekitar 20 hektar. Saat ini luas tanaman bawang merah yang dikembangkan petani wilayah ini sekitar 33 hektar. Luasan lahan itu tersebar di sembilan desa, yakni Desa Sumur, Ruguk, Tridharmayoga, Legundi, Ketapang, Sidoasih, Way Sidomukti, Pematangpasir dan Berundung. Menurut Camat Ketapang Darsito, SP, minat petani di Kecamatan Ketapang untuk menanam bawang merah terus bertambah. Menurut camat yang berpengalaman bidang pertanian, wilayah Kecamatan Ketapang memiliki prospek yang cukup baik untuk mengembangkan tanaman bawang merah seperti di daerah Brebes, Jawa Tengah (Jateng). “Tanaman bawang merah ini memiliki prospek yang cukup baik kedepannya. Tekstur tanah diwilayah pesisir Ketapang ini hampir sama dengan daerah Brebes sebagai pusat pengembangan tanaman bawang merah,” kata Darsito saat meninjau dan berdialog langsung dengan petani bawang merah di Desa Sumur belum lama ini. Sebagai pemimpin kecamatan yang memiliki latar belakang pendidikan pertanian, Darsito mengatakan, pengembangan tanaman hortikultura jenis bawang merah di kawasan pesisir Ketapang cukup menjanjikan. Selain hasil panen bagus, waktu panen sangat singkat. Petani hanya menunggu masa panen 50-60 hari. “Kalau dilihat dari hasil panen yang sudah dicapai petani bawang merah cukup bagus. Saat ini perbandingannya 1:8 atau 1 kilogram bibit menghasilkan 8 kilogram bawang merah. Tapi memang untuk mencapai hasil maksimal perbandingannya 1:10,” kata Darsito. Darsito mengharapkan petugas penyuluh pertanian selalu mendampingi petani bawang merah pemula agar metode penanamannya tepat sehingga hasil yang dicapai maksimal. “Saat ini petani menemukan beberapa kendala seperti penanggulangan hama ulat daun. Saya mengharapkan petugas penyuluh pertanian mengawal dan mendampingi petani mulai dari pengolahan lahan sampai panen. Petani harus diberikan pemahaman tentang cara pengolahan lahan, penanaman, perawatan dan masa panen sehingga hasilnya memuaskan,” paparnya.(man)

Sumber: