Bank Lampung di Kantor SAMSAT Lamsel Bikin Repot, Tidak Sediakan Mesin ATM Bayar Pajak Harus Tunai

Bank Lampung di Kantor SAMSAT Lamsel Bikin Repot, Tidak Sediakan Mesin ATM Bayar Pajak Harus Tunai

--

KALIANDA, RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Pelayanan Bank Lampung Kalianda di Kantor SAMSAT Lampung Selatan membikin repot masyarakat yang hendak membayar pajak kendaraan bermotor.

Pasalnya, petugas Bank Lampung di bagian loket Kantor SAMSAT Lampung Selatan tidak menerima pembayaran pajak melalui sistem transfer, tetapi harus secara cash atau tunai.

"Aneh Bank Lampung ini, sekarang sudah jamannya digital kok masih di suruh bayar pakai uang cash, gimana kalau masyarakat yang pajak mobil nya menunggak 3 atau 5 tahun kan repot juga  harus bawa-bawa uang cash dengan jumlah yang tidak sedikit," ujar Ningsih, warga Kalianda yang mengaku kesal karena harus mencari mesin ATM untuk tarik uang tunai yang lokasinya jauh dari Kantor SAMSAT Lampung Selatan, Jumat (17/1).

Perempuan berjilbab ini menuturkan, seharusnya pihak Bank Lampung menyediakan mesin ATM di Kantor SAMSAT Lampung Selatan untuk mempermudah warga yang ingin melakukan tarik tunai.

"Kalau begini kan repot juga mas, iya aja kalau lokasi ATM nya dekat. Lah ini  jaraknya jauh, belom lagi kalau uang di mesin ATM nya habis kan tambah repot harus mondar-mandir cari mesin  ATM di lain tempat," terangnya.

BACA JUGA:Anas Bangkit di Musim Sakit, Pimpin Kegiatan Upacara Apel Bulanan

Sementara itu, pantauan Radar Lamsel di bagian loket pembayaran pajak kendaraan bermotor Kantor SAMSAT Lamsel, tertempel di bagian kaca tulisan yang berbunyi "Qiris Sedang Gangguan". 

Radar Lamsel pun bertanya kepada salah seorang petugas di bagian pendaftaran bayar pajak, apakah pihak Bank Lampung tidak melayani pembayaran secara online, dan tidak menyediakan mesin ATM.

"Tadinya sih bayarnya pakai aplikasi Qiris bang, tapi selalu terjadi gangguan, makanya diminta bayar secara tunai. Dan kenapa Bank Lampung nggak memasang mesin ATM, karena kantor ini (SAMSAT Lamsel, red) tidak ada penjaganya, mungkin pihak Bank merasa khawatir," pungkasnya. (*)

Sumber: