Program Ketahanan Pangan Desa Palas Pasemah Diduga Fiktif

Program Ketahanan Pangan Desa Palas Pasemah Diduga Fiktif

Ilustrasi Gambar--

PALAS, RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Program ketahanan pangan di Desa Palas Pasemah, Kecamatan Palas tahun 2024 kini tengah menjadi buah bibir. Musababnya, salah satu kegiatan ketahanan pangan diduga fiktif oleh masyarakat setempat.

Dugaan kasus kegiatan fiktif ini juga telah dilaporkan kepada Pemerintah Kecamatan Palas. Kemudian Camat Palas, Surhayanah bersama jajarannya mengambil tindakan musyawarah di Desa Palas Pasemah untuk memediasi masyarakat dan pemerintah desa, pada 21 Januari lalu.

Sayangnya, alih-alih mendapat transparansi pengelolaan anggaran DD tahun 2024, pihak kecamatan justru terkesan menutupi bobroknya Pemerintah Desa Palas Pasemah dalam mengelola anggaran DD di tahun 2024.

Narasumber Radar Lamsel mengatakan, Pemerintah Kecamatan Palas mestinya menjadi mediator yang baik, agar Pemerintah Desa Palas Pasemah lebih terbuka terhadap penggunaan anggaran DD kepada masyarakat. Dilalahnya pada saat musyawarah pada Selala lalu, pihak kecamatan terkesan menjadi tameng untuk melindungi Pemerintah Desa Palas Pasemah.

BACA JUGA:Banyak Jalan Baru Bangun Sudah Rusak di Lamsel, Warga Minta Jalan Sudah Lama Rusak Diperbaiki Juga

"Memang dalam berita acara hasil musyawarah  diterangkan telah dilakukan transparansi penggunaan anggaran. Tapi masih ada yang ditutupi dan tak mampu diterangkan oleh kepala desa dan jajarannya," kata narasumber tersebut, Kamis (23/1).

Narasumber mengungkapkan, di tahun 2024 pemerintah desa memiliki kegiatan pengadaan hewan ternak dari program ketahanan pangan. Namun hingga awal tahun ini kegiatan itu tak jelas, masyarakat menduga kegiatan ternak sapi itu fiktif.

Pada musyawarah di 21 Januari lalu, kegiatan pengadaan ternak sapi itu juga langsung dipertanyakan masyarakat. Namun, pemerintah desa tak bisa menerangkan berapa anggaran kegiatan pengadaan hewan ternak tersebut.

"Kepala desa enggak bisa menjelaskan. Apakah  kegiatan itu (ternak sapi) sudah terealisasi atau belum. Kalau sudah, berapa  jumlah sapi dan anggarannya. Semuanya enggak bisa diterangkan," sambungnya.

Masyarakat juga mengaku kecewa dengan pemerintah kecamatan yang tak mau mendesak Pemerintah Desa Palas Pasemah saat musyawarah untuk membuka anggaran kegiatan tersebut. 

"Padahalkan orang kecamatan ini sudah monitoring dan evaluasi di akhir tahun. Logikanya mereka tahu soal kegiatan ternak sapi ini sudah terealisasi atau belum. Sebab monitoring dan evaluasi itu enggak cuma cek lpj, fisiknya juga dipastikan terealisasi atau belum. Tapi saat musyawarah orang kecamatan enggak bisa menjelaskan, mereka terkesan melindungi. Malah pak Sekcam bilang gak tahu, disuruh tanya ke kades. Kan aneh itu," paparnya.

Sementara itu, Plh Kasi Ekonomi dan Pembangunan Kecamatan Palas, Muslim Idrus menjelaskan kepada Radar Lamsel kegiatan ternak sapi tersebut memang belum direalisasikan.

"Iya belum direalisasikan, tapi itu akan direalisasikan pada akhir Januari ini," kata Muslim.

Radar Lamsel juga telah melakukan konfirmasi kepada Kepala Desa Palas Pasemah, Evan Rastriandana melalui pesan Whatsapp. Namun Evam juga belum memberikan jawaban. (*)

Sumber: