Respons Persoalan Banjir Menahun di Rumah Hamzah, Bupati Egi: Kita Akan Cek Akar Masalahnya

Respons Persoalan Banjir Menahun di Rumah Hamzah, Bupati Egi: Kita Akan Cek Akar Masalahnya

Hamzah, warga Dusun PKS, Desa Penengahan, sedang membersihkan rumahnya dari terjangan banjir bercampur lumpur akibat dampak dari air luapan jalan tol pada 30 November 2023 lalu.--(Dokumen Radar Lamsel)

Dari dokumen pemberitaan radarlamsel, banjir sudah terjadi sejak tahun 2021 lalu. Di tahun-tahun itu, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan pernah menindaklanjuti persoalan yang dialami oleh Hamzah. Pernah beberapa kali Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan bersurat ke PT PP, tapi tidak tembus.

 

Pada 6 Februari 2024, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Kabupaten Lampung Selatan, Dra. Intji Indriati, S.Sos., M.H. telah meminta Pemerintah Kecamatan Penengahan untuk membuat surat terkait hal yang menimpa Hamzah, dan keluarganya. Intji sudah mencari informasi detailnya.

 

Menurut Intji, persoalannya sangat kompleks. Artinya, permasalah rumah Hamzah yang kebanjiran akibat jalan tol tidak bisa segera diselesaikan. Meski demikian, kata Intji, pemerintah akan tetapi berusaha membantu Hamzah. Karena itu pemerintah hadir untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan.

 

Di tahun yang sama, Jaelani, Camat Penengahan, saat itu mengatakan kalau pihaknya sedang membuat surat yang akan diajukan ke PT PP. Jaelani mengatakan bahwa sebelum-sebelumnya Pemerintah Kecamatan Penengahan sudah beberapa bersurat ke perusahaan terkait. Namun surat yang diajukan tidak mendapatkan respons.

 

Di tahun 2022, pihak keluarga Hamzah sebelumnya sudau memilih salah satu opsi yang ditawarkan oleh PT PP. Mereka sepakat pindah dari lokasi yang ketika hujan selalu diterjang banjir. Pilihan ini lebih realistis ketimbang mengambil opsi pembangunan ulang rumah dengan pondasi tinggi, tetapi tempatnya di lokasi yang sama.

 

Marlina, istri Hamzah, mengakui kalau pihak keluarganya ditawarkan 2 pilihan. Pilihan pertama, rumah yang mereka tempati sekarang akan diruntuhkan. Kemudian ditimbun dengan pondasi yang lebih tinggi. Pilihan kedua, PT PP menawarkan keluarga Hamzah supaya pindah ke lokasi lain setelah adanya kesepakatan.

 

Ibu 3 anak ini mengatakan kalau keputusan keluarganya sudah bulat ingin pindah. Namun, keyakinan tersebut sedikit terganggu karena General Affair PT PP, Yus Yusuf, yang berkunjung ke Dusun PKS pada pekan lalu belum memberi tahu jumlah uang ganti rugi yang akan diberikan kepada keluarga Hamzah.

 

"Itulah, Pak Yus belum nyebutin nilainya. Apalagi kami harus beli kaplingan juga," katanya.

Sumber: