Respons Persoalan Banjir Menahun di Rumah Hamzah, Bupati Egi: Kita Akan Cek Akar Masalahnya

Respons Persoalan Banjir Menahun di Rumah Hamzah, Bupati Egi: Kita Akan Cek Akar Masalahnya

Hamzah, warga Dusun PKS, Desa Penengahan, sedang membersihkan rumahnya dari terjangan banjir bercampur lumpur akibat dampak dari air luapan jalan tol pada 30 November 2023 lalu.--(Dokumen Radar Lamsel)

 

Sepertinya, kata Marlina, kalau nilai yang ditawarkan tidak sesuai bangunan rumah yang mereka miliki, pihaknya belum bisa menerima. Menurut dia, membuat bangunan yang baru butuh biaya yang cukup agar rumah yang ditempati nanti layaknya  bangunan yang sekarang.

 

Marlina mengaku kalau keluarganya tidak bisa untuk tetap menetap di rumah yang sekarang walaupun pondasi bangunannya nanti sudah tinggi. Karena, kata dia, kondisi alam tidak bisa diprediksi untuk ke depannya. Dia khawatir keluarganya pasti terkena dampak selanjutnya.

 

"Meninggikan pondasi tidak menjamin kami tidak terkena dampaknya, apalagi kalau curah hujan tinggi," katanya.

 

General Affair PT PP, Yus Yusuf, mengatakan kalau dia sudah mengajukan ganti rugi atau relokasi rumah Hamzah kepada pihak perusahaan. Dia mengajukan permintaan itu tak lama setelah kunjungannya ke kediaman Hamzah, tepatnya pada tanggal 15 Januari tahun 2022 lalu. Tetapi rencana itu diurungkan. Alasannya karena perusahaan sedang cash flow.

 

"Namun cash flow proyek (laporan arus kas) sedang drop. Apalagi banyak perbaikan yang enggak disangka-sangka," ujarnya, Minggu, 3 Desember 2023.

 

Beberapa hari yang lalu, kata Yus Yusuf, Firdaus selaku Sekretaris Desa Penengahan, juga sudah mengkonfirmasi soal kejelasan nasib Hamzah. Yus Yusuf bilang kalau pengajuannya sudah diajukan lagi kepada pihak perusahaan. Namun untuk waktunya Yus Yusuf tidak berani memberikan jaminan.

 

"Tunggu dana droping dari pusat, kalau waktunya saya tidak berani tentukan. Saya juga malu dan prihatin melihat kondisi rumah Pak Hamzah," ujarnya.

 

Sumber: