Pendemo Dijadwalkan Bertemu Bupati Besok

Pendemo Dijadwalkan Bertemu Bupati Besok

KALIANDA – Aksi unjuk rasa yang digelar ratusan masyarakat dari berbagai elemen Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) se-Kabupaten Lampung Selatan berlangsung damai, Senin (10/10) kemarin. Informasi yang dihimpun, aksi damai tersebut menuntut beberapa poin janji kampanye Bupati Lamsel terpilih H. Zainudin Hasan. Diantaranya adalah sekolah gratis, beras miskin (raskin) gratis, ketersediaan pupuk mudah dan jalan mulus. Pantauan Radar Lamsel, rencananya aksi unjuk rasa itu akan berlangsung di depan Kantor Bupati Lamsel. Massa bergerak mulai dari Hotel 56 Kalianda menuju lokasi yang sudah ditentukan. Namun, di pertengahan Jalinsum sambil melakukan orasinya massa sudah mendapatkan jawaban dari perwakilan pejabat Pemkab Lamsel yang diutus menemui pengunjuk rasa. Antara lain Plt. Kepala Dinas Pendidikan Anas Anshori, Kepala Kesbangpol Drs. Wirham Riyadi dan Kasatpol-PP Lamsel Hermizi, SH. Alhasil unjuk rasa itu berlangsung di Jalinsum Kalianda. Tak pelak unjuk rasa itu sedikit mengganggu arus lalu lintas Jalinsum Kalianda yang cukup padat kemarin. Beruntung aparat kepolisian memberlakukan jalur buka tutup agar arus lalu lintas tetap lancar. “Kami menuntut janji kampanye Bupati untuk direalisasikan. Karena, masyarakat masih kesulitan untuk biaya pengobatan, sekolah dan raskin,”kata Amron, salah seorang koordinator pendemo. Sementara itu, orator lainnya Ucok juga mengatakan hal senada. Dia juga meminta Bupati untuk tidak memandang sebelah mata keberadaan LSM di Bumi Khagom Mufakat ini. Serta, dia meminta orang dekat Bupati yang bernama Agus Bhakti Nugroho (ABN’red) tidak ikut campur dalam urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah. “Status Agus BN itu apa? Kami ini sayang dengan Bupati karena memang orang Lamsel. Yang perlu diketahui ABN tidak punya kewenangan berada di Lamsel,”tambah Ucok. Sementara itu, Anas Anshori yang menghadapi para pendemo mengaku akan menyampaikan seluruh aspirasi dari masyarakat. Bahkan, dia secara langsung menyampaikan kepada peserta aksi damai untuk menggelar pertemuan dengan Bupati Lamsel H. Zainudin Hasan pada Rabu (12/10) besok. Dia juga menjawab beberapa tuntutan yang disampaikan oleh para pendemo. “Untuk sekolah gratis sudah diberlakukan sampai dengan SMP. Karena itu memang kewenangan kabupaten. Tetapi, untuk tingkat SMA kewenangan sudah ditarik ke pusat,”kata Anas dihadapan para pendemo. Dia melanjutkan, pihaknya akan berupaya merealisasikan pendidikan gratis sampai dengan tingkat SMA sederajat. Namun, anggaran yang dibutuhkan cukup besar. Bisa mencapai 35 miliar per tahun. “Kami sudah menghitung, per siswa rata-rata membutuhkan anggaran sampai dengan Rp2,5 juta pertahun. Sedangkan anggaran dari pusat per siswa haya sekitar Rp1,2 juta. Kita akan koordinasikan hal ini agar bisa terealisasi,”imbuhnya. Lalu mengenai tuntutan raskin gratis dan yang lainnya, pihaknya mengaku tengah melakukan berbagai kajian dan akan direalisasikan secara bertahap. Sebab, Bupati baru menjabat kurang dari satu tahun. “Kalau anggaran yang berjalan saat ini bukan kewenangan beliau. Mudah-mudahan, pada tahun 2017 kita mendapatkan jawaban dari semua ini. Karena, Pak Bupati tengah menata struktur organisasi pemerintah daerah (OPD) dengan menempatkan orang-orang kepercayaannya agar visi dan misi nya bisa terwujud,”pungkasnya. Setelah puas dengan jawaban tersebut, massa berbalik arah ketempat berkumpul semula dan membubarkan diri sekitar pukul 11.55 WIB. Sementara itu aparat kepolisian mengerahkan personil untuk mengamankan jalannya aksi unjuk rasa tersebut. Selain aparat kepolisian anggota Satpol PP termasuk sejumlah masyarakat yang mengatasnamakan pro pemerintahan ikut menjaga kantor Bupati Lamsel. (idh)

Sumber: