Gelisah! Petani Adukan Perubahan Kebijakan Penyerapan Jagung ke Anggota DPRD Lampung Selatan

Para petani yang tergabung dalam Gapoktan mengadu ke Komisi II DPRD Lampung Selatan soal perubahan kebijakan penyerapan jagung.--
Menyikapi itu, Ketua Komisi II DPRD Lampung Selatan Syaiful Azumar menyampaikan pihaknya akan menindaklanjuti masukan tersebut dan menyampaikannya ke instansi berwenang di tingkat pusat.
"Kami akan kawal aspirasi ini dan akan segera menyampaikan ke kementerian terkait agar ada kebijakan yang lebih berpihak kepada petani," kata Syaiful saat menerima audiensi.
Audiensi turut dihadiri Wakil Ketua Komisi II Amelia Nanda Sari, Sekretaris Kasmani, dan anggota komisi Edo Saputra Wijaya, Supriyati, Fitri Purwanti, serta Suhadirin. Sementara dari pihak eksekutif hadir perwakilan dari Dinas TPH dan Perkebunan Lamsel.
Seperti diketahui, saat ini petani jagung di Kabupaten Lampung Selatan mulai memasuki musim panen Jagung. Kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada petani menjadi keluhan dan kegelisahan petani saat ini.
Pasalnya, harga HPP jagung yang diserap Bulog tidak membela harapan petani yang telah mengeluarkan modal yang cukup besar. Petani merinci modal yang dikeluarkan sejak mulai pengolahan lahan, penanaman, perawatan hingga panen sangat besar.
"Biaya untuk menanam jagung setiap tahun terus mengalami peningkatan. Mulai mengolah lahan, pembelian obat-obatan, pupuk, bibit dan lain-lain terus meningkat. Peningkatan biaya itu tidak di imbangi dengan harga jual yang sepadan. Ditambah lagi kondisi cuaca yang kurang mendukung. Petani semakin terpuruk,” tutur Wagiono, petani asal Sripendowo, Kecamatan Ketapang.
Sumber: