Kadiskes dr. Jimmy Mengaku Pusing
KALIANDA – Uji Kompetensi (UK) pejabat eselon II dilingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamsel resmi digelar, Selasa (18/10) kemarin. Pelaksanaan UK itu berlangsung di Aula Sertung Badan Pendidikan dan Latihan (Bandiklat) Provinsi Lampung yang beralamat di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Kelurahan Way Urang, Kalianda. Ada 43 orang peserta mengikuti tahapan seleksi lelang jabatan ini. Rinciannya 30 pejabat definitif dan 13 pejabat pelaksana tugas (Plt). Pantauan Radar Lamsel, pelaksanaan uji kompetensi bagi para calon pemimpin Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemkab Lamsel itu terbagi dalam dua ruangan. Ruang pertama untuk pejabat definitif dan ruang kedua untuk para pejabat Plt. Suasana dilokasi ujian tersebut terlihat nampak hening tanpa ada sedikitpun suara gaduh. Pemandangan itu tak beda ketika para pelajar mengikuti Ujian Nasional (UN). Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Lamsel Ir. Freddy Sukirman yang ditemui saat meninjau pelaksanaan UK menyampaikan, kegiatan uji kompetensi bagi para pejabat eselon II dilingkungan Pemkab Lamsel dihari pertama berlangsung lancar. “Alhamdulillah dihari pertama pelaksanaan ujian kompetensi ini berjalan lancar. Semua pejabat yang mengikuti hadir tepat waktu,” ujar Freddy kepada Radar Lamsel, kemarin. Dijelaskannya, untuk hari pertama pelaksanaan uji kompetensi, para peserta diberikan soal pilihan ganda dan soal isian atau esay. Dikatanya, untuk soal yang diujikan berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing OPD yang dipilih para peserta. “Soal-soal yang diujikan untuk masing-masing peserta itu berbeda. Artinya, tiap-tiap peserta diberikan soal ujian yang berkaitan dengan tupoksi masing-masing OPD yang sesuai dengan pilihan para pejabat eselon II yang mengikuti uji kompetensi ini,” jelasnya. Freddy menambahkan, pelaksanaan UK pejabat eselon II ini akan berlangsung selama dua hari yakni Selasa hingga Rabu (18-19/10). “Untuk dihari kedua selain tetap diberikan soal pilihan ganda dan isian, peserta juga akan diberikan tugas pembuatan makalah sekaligus tes study kasus,” tambahnya. “Sedangkan untuk tim penguji dalam kegiatan uji kompetensi ini, kami dari tim pansel melibatkan sejumlah dosen dari perguruan tinggi di Lampung yakni dari UNILA dan IAIN. Selain itu ada juga dari pihak Badan Kepegawaian Pendidikan dan Latihan (BKPL) Lamsel,” pungkasnya. Usai pelaksanaan uji kompetensi dihari pertama kemarin, Radar Lamsel mencoba mewawancarai sejumlah pejabat yang ikut dalam UK tersebut. Alhasil, terdapat perasaan berbeda dari masing-masing pejabat yang mengikuti uji kompetensi itu. Seperti yang diungkapkan Asisten Ekobang Ir. Erlan Murdiantono. Dia mengaku menghadapi uji kompetensi kemarin dengan perasaan biasa-biasa saja. Menurutnya, semua soal pertanyaan dijawab dengan begitu mudah. “Soal yang diujikan tidak jauh berbeda dari tugas yang saya lakukan di kantor sehari-hari. Ya, biasa saja tidak begitu deg-degan mengikuti uji kompetensi ini,” ungkap Erlan. Sama halnya yang diucapkan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (Disbertam) Lamsel Parluhutan Marpaung. Ia menyatakan soal-soal pilahan ganda yang diujikan semuanya mudah dan gampang untuk dijawab. “Mudah-mudah semua soal nya, makanya saya bisa isi semua soal pilihan ganda sebanyak 50 soal,” kata Marpaung dengan santainya. Berbeda dengan yang diungkapkan oleh Kadis Kesehatan Jimmy B. Hutapea yang mengaku pusing menghadapi soal-soal yang diujikan dalam uji kompetensi untuk menduduki jabatan sebagai pimpinan OPD Pemkab Lamsel. “Pusing saya melihat soal-soalnya. Sampai pening kepala mengerjakannya. Ya, pokoknya siap menerima hasilnya sajalah nanti,” kata Jimmy sambil berlalu meninggalkan Radar Lamsel. Raut wajah kusut serta kepusingan usai pelaksanaan ujian kompetensi di hari pertama kemarin tidak hanya ditunjukkan oleh Kepala Dinas Kesehatan saja, Kepala Dinas Peternakan Lamsel Ir. Cecep Khairuddin pun demikian. Sampai-sampai Cecep Khairudin enggan untuk berkomentar banyak saat ditanya Radar Lamsel terkait pengerjaan soal-soal yang diujikan kepada dirinya. “Ya, begitulah, sulit untuk menjelaskannya. Yang penting dikerjakan saja, salah dan betulnya nanti melihat hasil penilainnya saja dari tim penguji,” pungkas Cecep. (iwn)
Sumber: