Jembatan Karangpucung Putus Dihantam Banjir

Jembatan Karangpucung Putus Dihantam Banjir

Plt. Kadis PU: Kita Usulkan Dibangun 2017

WAYSULAN – Jembatan di Desa Karang Pucung, Kecamatan Way Sualan putus dihantam banjir. Hujan deras yang terjadi sekitar pukul 20.00 WIB, Kamis (27/10) lalu mengakibatkan jembatan yang menghubungkan wilayah Lamsel dan Lampung Timur itu terputus. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, hujan deras yang melanda Kecamatan Way Sulan beberapa hari terakhir menyebabkan aliran sungai Way Tupa meluap. Derasnya terjangan banjir mengakibatkan penyangga jembatan hanyut terbawa arus. Kepala Desa Karang Pucung Hj. Kusyati mengatakan, jembatan yang memiliki lebar sekitar tiga meter dan panjang sekitar 20 meter itu terputus karena tak kuat menahan terjangan banjir. “Terputus hampir enam meter dari panjang 20 meter,” kata dia kepada Radar Lamsel akhir pekan lalu. Dikatakannya, derasnya aliran sungai Way Tupa menyebabkan sebagian jembatan hanyut. Tiang penyangga yang tertanam di dasar sungai tak kuat hingga jembatan ambruk dan memutus akses menuju Lamtim. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. “Beruntung pada saat kejadian tidak ada warga yang melintas dijembatan itu,” ujar Kusyati. Selain jembatan yang terputus, lanjut Kusyati, puluhan hektar sawah disekitar sungai Way Tupa di Dusun II desa setempat juga ikut terendam banjir. “Luapan sungai juga merendam lahan pertanian milik petani,” kata dia. Terpisah, Camat Way Sulan Tri Mujianto mengatakan, pihaknya sedang melakukan pendataan akibat kerusakan yang disebabkan banjir tersebut. “Kamis malam kami mendapat laporan jika jembatan di Desa Karang Pucung terputus. Sedang kami data apa saja yang rusak akibat hujan yang terjadi sehari semalam itu,” ujar Tri Mujianto. Lebih lanjut orang nomor satu di Kecamatan Way Sulan itu mengatakan setelah semua terdata, pihaknya akan segera melaporkan kejadian itu ke Dinas terkait. “Jika data sudah kami kantongi, secepatnya akan membuat laporan tertulis kepada Pemkab,” katanya lagi. Untuk saat ini, sambungnya, akses jalan menuju Lamtim lumpuh total. Bagi masyarakat yang hendak menuju Lamtim terpaksa harus mengambil jalur alternatif melintasi Desa Mekar Sari. “Jalurnya dialihkan untuk sementara, meski terbilang jauh namun masih bisa menuju kesana,” tandasnya. Jembatan putus itu memantik perhatian Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Lamsel H. Hermansyah Hamidi. Bahkan, ditengah libur kerja pada Sabtu (29/10) lalu, Hermansyah menyempatkan diri untuk meninjau jembatan tersebut. Kepada Radar Lamsel, Hermansyah tak membantah jika jembatan itu rusak berat. Banjir yang menghantam ditambah kondisi jembatan yang telah usang memicu sarana infrastruktur tersebut terputus. “Kita sudah cek lokasi. Memang membutuhkan perbaikan secara menyeluruh,” ungkap Kepala Dinas Koperasi dan Perindustrian Lamsel ini. Hermansyah juga mengamini jika jembatan tersebut merupakan satu-satunya sarana penghubung antar desa Karangpucung dengan wilayah Lampung Timur. Masyarakat, kata Hermansyah, banyak melintasi jembatan tersebut khususnya para pelajar. “Putusnya jembatan ini membuat aksesibilitas terganggu. Masyarakat harus memutar sejauh 15 kilometer. Saat ini sedang dibangun jembatan darurat,” ungkap dia. Disinggung mengenai rencana perbaikan pasca jembatan putus? Hermansyah mengamininya. Menurut dia, Dinas PU Lamsel akan memasukan rencana pembangunan jembatan tersebut pada 2017 mendatang. “Mudah-mudahan bisa masuk. 2017 kita usulkan,” pungkas mantan Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Lamsel ini. (ver)

Sumber: