Jaga dan Lestarikan Seni Budaya Adat Lampung
Sanggar Seni Desa Palembapang
KALIANDA - Seni tari dan seni beladiri khas daerah Lampung sekarang ini bisa dibilang hampir terlupakan karena tergerus era modernisasi. Untuk menjaga dan melestarikan seni dan budaya adat Lampung harus disiasati dengan mendirikan sanggar seni. Sanggar seni ini nantinya akan melatih anak-anak remaja dan dewasa tentang seni budaya warisan terdahulu. Komitmen menjaga dan melestarikan seni budaya adat Lampung ditunjukkan Pemerintah Desa Palembapang, Kecamatan Kalianda dengan mendirikan “Sanggar Seni Desa Palembapang”. Sanggar seni ini menggiatkan latihan dan mempelajari seni beladiri dan seni tari Lampung, khususnya Lampung Selatan. Kepala Desa Palembapang Munsyahril Idrus mengatakan, Sanggar Seni Desa Palembapang memberikan latihan seni tari tradisional Lampung Selatan, seperti Tari Sembah (Siger Pengunten), Tari Zapin, Tari Topeng dan Tari Bedana. Sedangkan untuk seni beladiri, lanjutnya, diberikan pelatihan pecak silat Elang Bukekhang yang selama ini hampir terlupakan. “Sanggar Seni Desa Palembapang merupakan wadah bagi anak-anak muda desa. Kami menuntun anak-anak dan para remaja untuk mempelajari kesenian daerah Lampung Selatan yang saat ini semakin menurun peminatnya,” terang Munsyahril. Anak-anak yang mengikuti latihan, kata Munsyahril, sudah berkembang pesat. Hal itu terbukti dan bisa dilihat saat Sanggar Seni Desa Palembapang tampil pada pelantikan Ketua Karang Taruna Kecamatan Kalianda. “Itu sebuah pencapaian yang baik, berarti latihan keras mereka selama ini berbuah manis,” ujarnya. Desa Palembapang, sambung dia, sangat serius untuk memajukan kesenian tradisional Lampung Selatan. Untuk itu, kata dia, pemerintah desa akan mengganggarkan dana tambahan bagi Sanggar Seni untuk membeli alat-alat musik dan perlengkapan lainnya. “Mereka yang mengikuti latihan sangat antusias, jadi kami dan karang taruna berniat membelikan perlengkapannya, agar mereka lebih serius,” katanya. (rnd)Sumber: