Warga Karangpucung Pakai Jembatan Darurat

Warga Karangpucung Pakai Jembatan Darurat

Mobil Tak Bisa Melintas, Jalur Alternatif Berjarak 15 Kilometer

WAY SULAN – Tiga bulan sudah pasca ambruknya jembatan penghubung Lamsel – Lamtim yang berada di Desa Karang Pucung, Kecamatan Way Sulan belum diperbaiki secara permanen. Akibatnya, para pengguna roda empat terpaksa menempuh jalur alternatif sejauh 15 kilometer. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, kondisi jembatan saat ini masih menggunakan batang kelapa sebagai penopang utama yang digunakan warga sekitar untuk menyebrang. Itupun, hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua saja, sementara roda empat hingga kini belum bisa melintasi jalur tersebut. “Sudah tiga bulan masyarakat masih menggunkan jembatan ini sebagai jalur utama karena memang hanya jalur ini yang terdekat,” kata Sunarto (40) salah seorang petani sawit yang sehari-hari melintasi jalur tersebut, Senin (23/1) kemarin. Dikatakannya, banyak kerugian yang didapat sejak terputusnya akses penghubung Lamsel dan Lamtim itu. Sebab, kata Sunarto, para pengepul sawit yang datang untuk membeli hasil perkebunan harus menempuh jalur alternatif. “Karena jalur alternatif berjarak cukup jauh, para pengepul yang menggunakan truk sudah jarang datang kemari, hanya sesekali saja,” kata dia. Akibatnya, sambung Sunarto, perekonomian warga sekitar mau tidak mau juga ikut tersendat. Menurutnya, sudah seharusnya pemerintah bergerak cepat melakukan perbaikan. “Walaupun tidak bersifat perbaikan secara permanen. Perbaikan  sangat kami harapkan, minimal roda empat bisa lewat sudah cukup bagi kami,” imbuhnya. Terpisah Camat Way Sulan Tri Mujianto membenarkan jika kondisi jembatan kini masih menggunakan batang kelapa sebagai penopang utama. “Kami sudah ajukan kepada Dinas PU agar segera mendapatkan perbaikan secara permanen dan masih menunggu hasilnya,” ujar Tri. Lebih lanjut orang nomor satu di Way Sulan itu menjelaskan jembatan tersebut juga pernah ditinjau langsung oleh Bupati Lamsel pasca terjangan banjir pada Kamis malam (27/10) lalu. “Pak Bupati juga sudah melihat langsung kondisi jembatan dan masih menunggu realisasi perbaikan secara permanen,” kata dia. Dibagian lainnya, Kepala Desa Karang Pucung Hj. Kusyati mengatakan jika jembatan tersebut sudah diperbaiki secara permanen tentu aktifitas masyarakat kembali lancar. “Perekonomian serta pendidikan tidak akan tersendat lagi karena, siswa kerap melintas dijembatan tersebut,” kata dia. Kusyati khawatir jika kondisi jembatan yang masih menggunakan batang kelapa tidak akan bertahan lama. “Yang kami takutkan kalau hujan lebat, tidak menutup kemungkinan jembatan tersebut akan kembali hilang terbawa arus,” tandasnya. (ver)

Sumber: