Dukungan Moral, Selamatkan Satu Keluarga dari Kebakaran
Kobaran api meluluhlantakan rumah milik Halim Wahid (45) dan Rusli (35) warga Dusun II Desa Sukamarga, Kecamatan Sidomulyo, Jum’at (18/8) sekitar pukul 10.30 WIB. Tak ada korban, tetapi hanya pakaian yang melekat dibadan yang diusung keluarga itu saat ini. Laporan Veri Dial Ariyatama, SIDOMULYO. Bendera merah-putih masih berkibar tepat dihadapan puing-puing bangunan rumah semi permanen milik Halim dan Rusli yang ludes dilalap api pada Jum’at (18/8) lalu. Ditengah euforia kemeriahan HUT RI ke-72 yang tengah dirayakan bangsa ini ada satu keluarga masih dirundung duka. Tepat sehari pasca peringatan 17 Agustus-an rumah mereka (Halim-Rusli red) rata dengan tanah akibat kebakaran. Hanya dukungan moral dan moril dari warga Sukamarga dan para dermawan yang bisa kembali menumbuhkan semangat hidup bagi keluarga Rusli dan Halim. Banyak dugaan api dipicu oleh percikan api yang berasal dari tungku dapur. Sebab keluarga tersebut sehari-harinya memasak dengan kayu bakar. Akan tetapi spekulasi yang berkembang itu terbantahkan oleh keterangan Rusli yang sebelum kejadian tak ada nyala api dikediamannya. “Ada yang bilang karena nyala api dari tungku dapur tetapi rumah dalam keadaan terkunci istri dan ibu kandung saya juga sedang keluar rumah,” kata Rusli, saat ditemui Radar Lamsel, Minggu (20/8) kemarin. Terlihat jelas bagaimana raut wajah Rusli masih terpukul akibat musibah yang menimpa keluarganya. Namun dibalik semua itu Rusli tetap bersyukur lantaran istrinya yang tengah hamil tua sedang keluar rumah. “Walaupun nggak ada harta benda yang tersisa yang terpenting istri dan ibu saya selamat, begitu juga dengan keluarga kakak saya yang rumahnya juga habis terbakar,” ungkapnya. Api bekerja begitu cepat, tak lebih dari 15 menit rumah dominan kayu itu langsung habis. Perabotan, pakaian tak ada yang tersisa bahkan jika warga tak menunjukan solidaritas Rusli mengaku harapan hidup nyaris padam. “Beruntung solidaritas yang ditunjukan masyarakat terhadap keluarga kami masih bisa kami rasakan bahkan hingga saat-saat paling sulit sekalipun,” ujar adik kandung Halim ini. Sementara sang kakak Halim beserta kelima anak dan istrinya jug selamat dari amukan api. Namun Halim raut wajah Halim masih terlihat begitu terpukul. Sebab pada saat kejadian dirinya tengah keluar rumah dan mengira ada anak-anaknya didalam rumah yang terbakar. “Saat saya tinggal, anak yang paling bungsu sedang tidur, sementara kakak-kakanya ada yang pergi ke sekolah. alhamdulillah sebelum kejadian anak saya bangun dan keluar bersama neneknya,” ujar Halim terbata-bata. Hingga kini bantuan dari para dermawan serta dukungan dari warga untuk kembali mendirikan rumah kecilnya menjadi satu-satunya harta yang dimiliki. Kakak beradik itu berharap ada perhatian khusus dari para petinggi baik di desa maupun Pemkab dengan musibah yang terjadi. “Berharap banyak sih tidak mas, tapi kalau ada yang membantu amat sangat meringankan beban ini,” tandasnya. Pada bagian lain Kepala Desa Sukamarga Muksin membenarkan kejadian yang menimpa warga Dusun II itu. keduanya kata dia merupakan kakak beradik dengan rumah yang berdampingan. “Isi rumah itu ada 10 orang terdiri dari keluarga kecil Rusli dan keluarganya Halim,” kata Muksin. Sementara Camat Sidomulyo Affendi SE langsung mengunjungi kediaman korban pasca kejadian. Orang nomor satu di Sidomulyo itu lantas memberikan support dan dorongan agar warga Sukamarga gotong-royong untuk mendirikan rumah yang terbakar. “Ini adalah musibah, yang terpenting tak ada korban jiwa dan kami harapkan kekompakan warga Sukamarga ditunjukan dengan upaya mendirikan kembali rumah yang ludes terbakar dari swadaya masyarakat dan sumbangan para dermawan,” terangnya. (*)
Sumber: