Rumah Lansia Ludes Terbakar, Istri Siram Minyak Panas ke Suami

Rumah Lansia Ludes Terbakar, Istri Siram Minyak Panas ke Suami

CANDIPURO – Seorang Lansia, Ketut Kari (64) nyaris kehilangan nyawanya akibat kebakaran yang menghanguskan rumah dan harta benda termasuk uang tunai Rp 45 juta miliknya, di Desa Beringin Kencana, Kecamatan Candipuro, Sabtu (14/10) sekitar pukul 05.30 WIB. Menderita luka bakar dikaki bagian kanannya, namun ibu lansia ini berhasil diselamatkan oleh warga sekitar. Akibat kebakaran tersebut, ibu Sile panggilan akrabnya yang tinggal seorang diri itu menderita kerugian ditaksir senilai Rp 70 juta. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, kebakaran dipicu oleh percikan api dari lilin yang disulutnya ketika terjadi pemadaman lampu oleh PLN diwilayah Candipuro. Lantaran masih gelap pada jam tersebut pedagang kelontongan itu hendak mengeluarkan bensin eceran miliknya dari gudang penyimpanan. Na’as api yang disulutnya menyambar jeriken bensin sehingga kebakaran hebat tak bisa dihindarkan. “Tiba-tiba api langsung membesar, saya panik dan kebingungan melihat api yang begitu besar,” kata Ketut Kari yang masih shock usai peristiwa itu. Dilanjutkan, tak hanya jeriken bensin eceran yang ada didalam warung miliknya penyebab kobaran api cepat membesar tapi dipicu oleh tabung gas elpiji 3 kilogram juga jadi penyebabnya. “Didalam warung ada jeriken bensin dan belasan tabung gas elpiji yang semuanya masih isi,” ungkapnya. Korban sempat ingin menyelamatkan uang tunai senilai Rp 45 juta yang disimpannya didalam lemari pakaiannya. Akibatnya, lansia dengan tujuh orang anak itu mengalami luka bakar dikaki bagian kanan. Uang yang ingin diselamatkannya pun hangus beserta seisi rumahnya. Wayan Mantre (40) saksi dalam peristiwa itu mengatakan, tetangga sekitar rumah langsung berhamburan dan menyelamatkan korban yang terjebak didalam rumah. “Kami langsung masuk dan menyelamatkan korban yang masih didalam rumah,” kata dia. Tak ada korban jiwa pada kebakaran tersebut. Kobaran api berhasil dipadamkan warga secara manual sehingga tak merembet kerumah yang berada disekitarnya. Kadek Susanti (25) tetangga korban mengaku mendengar semacam dentuman sebelum kepulan asap membumbung dari rumah korban. “Mulanya seperti suara dentuman, mungkin dari api yang menyambar bensin. Kemudian diiringi teriakan korban dan tetangga langsung berhamburan keluar,” ujarnya. Camat Candipuro Wasidi SE membenarkan peristiwa tersebut. Usai mendapat kabar dirinya langsung menuju ke lokasi kejadian. “Seisi rumah dan perabotannya habis, termasuk uang tunai Rp 45 juta yang sempat ingin diselamatkan korban juga hangus terbakar,” ucapnya. Lebih lanjut Wasidi mengatakan, yang terpenting tidak ada korban jiwa atas musibah yang terjadi. Sehingga kejadian semacam ini agar dapat menjadi pelajaran bagi setiap warga. “Ini musibah, yang penting tak ada korban,” imbuhnya. Sementara Kepala Desa Beringinkencana Soetanto membenarkan korban tinggal seorang diri dengan usaha warung kelontongan. Sebab ketujuh anaknya sudah tinggal ditempat terpisah. “Bu Sile tinggal sendirian, dia punya warung kelontongan termasuk menjual gas elpiji dan bensin eceran,” terangnya. Ditempat yang berbeda, warga Desa Bandar Dalam, Kecamatan Sidomulyo digegerkan dengan peristiwa penyiraman minyak mendidih terhadap Sahum (35) yang dilakukan Ningsih (32) yang tak lain adalah istri Sahum, Kamis (12/10) sekitar pukul 05.30 WIB. Aksi nekad sang isteri dilatar belakangi api cemburu. Pasalnya, Sahum yang juga Kepala Urusan (Kaur) Pembangunan Desa Bandar Dalam disinyalir punya wanita idaman lain. “Isterinya cemburu karena desas-desusnya si suami sudah punya wanita idaman lain. Kejadiannya persis dipagi hari saat korban sedang duduk diteras dan tiba-tiba isterinya keluar dengan menyiramkan minyak goreng mendidih,” ujar warga Bandar Dalam yang meminta agar namanya tak dikorankan. Usai menderita luka bakar disekujur tubuhnya, Sahum langsung lari dari ancaman sang isteri. Diketahui korban lari sejauh 5 kilometer menuju tempat kerabatnya sebelum akhirnya jatuh pingsan. “Sekarang sudah dirawat di RSUD Abdoel Moeloek, mungkin isterinya sudah pusing melihat tingkah suami yang sering keluar malam dan main perempuan,” ketusnya. Sementara Kepala Desa Bandar Dalam Suyadi tak dapat dimintai keterangan terkait peristiwa yang melibatkan Kaur Pembangunan. Saat didatangi di Kantor Desa Suyadi tak berada diruangannya. Sementara dihubungi nomor teleponnya dalam keadaan tak aktif. (ver)

Sumber: